Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendukungnya Rusuh Hingga Lakukan Pemukulan ke Jurnalis, SYL: Saya Minta Maaf ke Teman-teman Pers

Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta maaf usai para pendukungnya bersikap ricuh pasca sidang vonis dirinya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pendukungnya Rusuh Hingga Lakukan Pemukulan ke Jurnalis, SYL: Saya Minta Maaf ke Teman-teman Pers
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (11/7/2024). Syahrul Yasin Limpo divonis 10 tahun penjara dengan denda sebesar Rp 300 juta subsider pidana kurungan selama 4 bulan dan terdakwa Muhammad Hatta serta Kasdi Subagyono divonis 4 tahun penjara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta maaf usai para pendukungnya bersikap ricuh pasca sidang vonis dirinya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024).

Adapun peristiwa kericuhan itu bermula ketika sejumlah pendukung SYL menghalang-halangi awak media yang kala itu hendak melakukan sesi wawancara.

SYL pun sejatinya telah keluar ruang sidang dan bersiap melakukan wawancara, namun para pendukungnya malah menghalangi bahkan mendorong kerumunan awak media.

Imbasnya SYL pun harus digiring masuk kembali ke ruang sidang oleh para petugas lantaran situasi di lokasi sudah tidak kondusif.

"Saya minta maaf kalau tadi ada seperti itu, tidak ada niat seperti itu. Saya lah yang tempatmu sebagai bapak, sebagai kakak, saya minta maaf kepada teman-teman pers," ucap SYL di ruang sidang, Kamis (11/7/2024).

Adapun imbas kejadian ini, salah seorang Jurnalis dari Kompas TV berinisial BV menjadi korban penganiayaan oleh beberapa orang pendukung SYL.

Berita Rekomendasi

BV mengatakan bahwa kejadian itu bermula ketika dirinya beserta awak media lainnya hendak bersiap-siap persis di depan ruang sidang untuk melakukan wawancara dengan SYL pasca jalannya pembacaan vonis.

"Seperti biasa kita anak TV udah blocking, tapi terhalang sama ormas itu, tapi kita juga minta kerja sama sama ormas itu untuk buka jalan supaya pas SYL keluar keliatan," kata BV saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/7/2024).

Akan tetapi dijelaskan BV, bukannya memberi jalan, sejumlah orang diduga pendukung SYL itu justru bertindak rusuh dan melakukan dorongan.

Imbasnya kata dia, terdapat sebuah kamera yang dimiliki kameraman dari media tv swasta mengalami kerusakan.

"Sampe awalnya gak tau kepukul atau kesikut sampe kameranya rusak juga punya anak TV One dan saya juga jatoh keinjek-injek segala macem," ujarnya.

Mendapat perlakuan itu, BV pun mengaku refleks melontarkan ucapan yang membuat sejumlah pendukung SYL itu tidak terima.

Menyusul hal tersebut dijelaskan BV, ia pun langsung dikejar oleh sekitar tiga orang pendukung SYL bahkan sampai dilakukan pemukulan dan ditendang.

"Jadi ormas itu gak suka atau gimana jadi saya dikejar sampai lorong itu. Ada tiga orang lah kira-kira orang yang mukul sama nendang," jelasnya.

Buntut kejadian itu BV pun saat ini berencana melaporkan aksi penganiayaan itu ke Polda Metro Jaya.

"Sekarang mau laporan ke Polda, tadi dapat arahan juga dari kantor untuk buat laporan," pungkasnya.

Terkait aksi dugaan penganiayaan itu juga terekam kamera salah satu jurnalis yang turut meliput kegiatan sidang SYL.

Dalam rekaman video tersebut terlihat jelas satu dari beberapa orang menentang BV tepat dipintu lorong Pengadilan Tipikor.

Dalam video berdurasi 32 detik itu, sejumlah orang yang masih tersulut emosi itu terus mengejar BV hingga ke lorong Pengadilan dan memukul jurnalis tersebut.

Baca juga: Sidang SYL Ricuh, Seorang Wartawan Kompas TV Diduga Dianiaya Oknum Ormas Pro SYL hingga Kamera Rusak

Padahal saat itu BV sudah coba menghindar dengan berlari namun tetap dikejar oleh gerombolan orang tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas