BMKG Jelaskan soal Fenomena Dingin Malam hingga Dini Hari, Minta Masyarakat Tak Panik
BMKG menjelaskan soal fenomena dingin terumata saat malam dan pagi hari, hal itu normal terjadi saat memasuki musim kemarau, masyarakat jangan panik
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari terakhir sejumlah warga di daerah merasakan cuaca lebih dingin, terutama saat malam dan dini hari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal suhu udara dingin tersebut.
Ternyata fenomena cuaca dingin akhir-akhir ini alamiah, umumnya terjadi ketika masa puncak kemarau Juli-Agustus.
BMKG meminta masyarakat tidak panik melihat fenomena ini, karena wajar terjadi terutama untuk wilayah Indonesia di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS).
Masyarakat diminta menjaga kesehatan, mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama pada waktu malam hingga dini hari.
Penjelasan Fenomena Suhu Dingin Malam-Dini Hari Versi BMKG
Fenomena suhu dingin di tengah musim kemarau menjadi pertanyaan banyak masyarakat, terutama mengenai penyebab hal ini bisa terjadi.
Seharusnya, di periode ini kita merasakan panasnya bumi dengan langit yang cerah dan matahari yang terik.
Namun, ternyata kondisi tersebut justru menjadi pemicu adanya fenomena suhu dingin ini.
Prakirawan cuaca dari BMKG, Riefda Novikarany, mengatakan bahwa fenomena ini terjadi ketika kondisi cuaca dingin berbeda dari biasanya, ditandai dengan penurunan suhu yang drastis pada malam hingga dini hari.
Riefda menjelaskan bahwa daerah yang berpotensi mengalami bediding (suhu dingin ekstrem) adalah dataran tinggi atau pegunungan, yang memiliki tekanan udara lebih rendah dan volume udara yang lebih sedikit.
"Fenomena bediding ini fenomena kondisi cuaca yang biasanya cuacanya dingin mendekati ekstrem karena biasanya lebih dingin dari normalnya, fenomena ini ditandai dengan suhu drastis pada malam hari hingga dini hari," ucapnya kepada jurnalis KompasTV, Minggu (7/7/2024).
Suhu Dingin Fenomena Rutin Terjadi Tiap Tahun
Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, suhu dingin adalah fenomena yang rutin terjadi setiap tahun, terlebih pada musim kemarau.
“Orang Jawa menyebutnya mbedhidhing,” kata Guswanto, Minggu (14/7/2024), dikutip dari Kompas.com.
Katanya, penyebab suhu dingin yang terjadi akhir-akhir ini yakni adanya Angin Monsun Australia.
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Gorontalo dan 9 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan pada 16 Juli 2024