Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendikbud Nadiem Ingatkan Masyarakat Jaga Keragaman dengan Semangat Kebersamaan & Toleransi

Nadiem mengatakan sudah menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memelihara semangat keragaman.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mendikbud Nadiem Ingatkan Masyarakat Jaga Keragaman dengan Semangat Kebersamaan & Toleransi
HANDOUT
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan bangsa Indonesia hidup di tengah keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan. Nadiem mengatakan sudah menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memelihara semangat keragaman. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan bangsa Indonesia hidup di tengah keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan. Hal tersebut dipahami bersama melalui gagasan Bhinneka Tunggal Ika.

"Para pendiri bangsa menitipkan pesan kepada kita semua untuk senantiasa menjaga keragaman ini dengan semangat kebersamaan, moderasi, dan toleransi," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Minggu (21/7/2024).

Baca juga: Luncurkan Buku Pancasila ke Sekolah-sekolah, BPIP Koordinasi dengan Kemendikbud dan Kemenag

Hal tersebut diungkapkan Nadiem saat memberikan pidato kunci melalui tayangan video pada acara Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama Bersama Perguruan Tinggi di Jakarta.

Menurutnya, sudah menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memelihara semangat tersebut.

Semangat tersebut, kata Nadiem, menjadi identitas multikultural sebagai suatu kebanggaan dan juga kekuatan.

"Kebanggaan itu akan kita miliki jika kita terus menanamkan rasa cinta terhadap perbedaan dalam diri setiap anak Indonesia," ucap Nadiem.

Berita Rekomendasi

Kemendikbudristek berupaya menguatkan pendidikan karakter yang bertujuan untuk melahirkan generasi pelajar Pancasila, generasi yang beriman dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mampu bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Di jenjang persekolahan, profil tersebut dikuatkan dengan Kurikulum Merdeka serta asesmen nasional.

"Guru-guru sekarang didorong untuk mengembangkan proyek pembuatan profil pelajar Pancasila atau P5 dari berbagai pendekatan, termasuk di dalamnya mengintegrasikan kebudayaan lokal dalam pembelajaran atau menjadikan alam sebagai ruang kelas," jelas Nadiem.

Terakhir, Nadiem menegaskan bahwa selain melalui asesmen nasional, peningkatan kualitas satuan pendidikan tidak lagi hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada perwujudan iklim sekolah yang inklusif, toleran, dan bebas dari kekerasan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas