Wawancara Khusus: Masjid Istiqlal Siap Sambut Paus Fransiskus
Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Prof. Nasaruddin Umar siap menyambut kedatangan Pemimpin umat Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus 3-6 September.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
“Bagaimana perlunya kita mengupgrade kemanusiaan itu sendiri tanpa membedakan agama apapun, warga negara manapun, kemudian juga etniknya manapun, warna kulit apapun, bahasa apapun. Humanity is only one,” ucapnya.
Nasaruddin menyatakan sudah menentukan lokasi saat menyambut Paus Fransiskus yang juga kepala negara Vatikan. Satu di antara optisnya terowongan
toleransi penghubung Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
Namun lokasi itu belum resmi diputuskan tergantung kondisi fisik dari Paus Fransiskus yang menjalani rangkaian perjalanan Apostolik.
Dia menegaskan, kesiapan Masjid Istiqlal sama seperti menyambut tamu istimewa lainnya.
“Istiqlal sudah sangat berpengalaman menerima tamu-tamu istimewa. Sudah berapa kepala negara, Obama, dan macam-macam. Kepala negara sudah banyak sekali
berkunjung,” ungkapnya.
Agenda lainnya yang dipersiapkan Istiqlal menjelang kunjungan Paus Fransiskus yakni dialog bersama lintas agama dengan topik kemanusiaan di dunia.
Berikut petikan wawancara khusus Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Prof. Nasaruddin Umar dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra terkait
kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia:
Prof, apakah pihak Masjid Istiqlal sudah dihubungi oleh panitia atau siapapun terkait dengan rencana kunjungan Paus Fransiskus di awal September, Prof?
Ya, sebetulnya rencana kunjungan beliau itu sejak tahun lalu.
Tapi terpending karena banyak agenda-agenda nasionalnya di sana dan ada juga agenda-agenda nasional kita di sini, ada pemilu dan sebagainya.
Nah, sekarang ini baru kompatibel, insya Allah. Sebenarnya tidak ada perubahan waktu.
Jadi Paus akan datang ke sini sekitar tanggal 3 sampai tanggal 6. Dan untuk ke istiqlalannya sendiri sudah diagendakan dengan berbagai macam rapat persiapannya itu tanggal 5.
Prof, dalam rundown itu yang nanti akan diundang hadir ngobrol atau bertemu dengan Paus Fransiskus itu siapa saja, Prof?
Karena waktunya sangat terbatas. Lagi pula mungkin juga faktor kesehatannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.