Yosef Hidayah Divonis 20 Tahun Penjara di Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Yosef Hidayah divonis 20 tahun penjara dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Hukuman ini lebih ringan dari tuntutan jaksa.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ketua majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Subang, Jawa Barat, menjatuhkan vonis 20 tahun penjara kepada terdakwa pembunuhan terhadap ibu dan anak Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), Yosep Hidayah.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Yosef Hidayat oleh karena itu dengan pidana selama 20 tahun," kata hakim dalam putusannya, Kamis (25/7/2024), dikutip dari YouTube Tribun Jabar.
Hakim mengungkapkan hal yang meringankan dan memberatkan bagi Yosep.
Adapun hal memberatkan adalah perbuatan terdakwa membuat nyawa orang lain hilang, mengganggu ketentraman dan kehidupan sosial masyarakat, serta berbelit-belit saat persidangan.
"Hal-hal yang meringankan adalah terdakwa belum pernah hukum dan terdakwa bersikap sopan saat persidangan," ujar hakim.
Sebagai informasi, vonis yang dijatuhkan hakim ini lebih rendah dari tuntutan jaksa.
Sebelumnya, Yosep Hidayah dituntut oleh jaksa agar dijatuhi hukuman pidana penjara seumur hidup dalam sidang yang digelar pada 5 Juli 2024 lalu.
Jaksa menganggap Yosep terbukti melakukan pembunuhan terhadap istri dan anaknya dan melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Dalam tuntutannya, tidak ada hal yang meringankan bagi Yosep.
Baca juga: Sidang Vonis Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Digelar Hari Ini, Yoris Ingin Ayahnya Dihukum Mati
Sementara, hal yang memberatkan adalah terdakwa telah melakukan perbuatan yang keji dan sadis terhadap istri dan anaknya, menimbulkan keresahan, dan perbuatannya menjadi perhatian nasional.
Selain itu, hal memberatkan lainnya yakni terdakwa tidak mengakui perbuatannya.
"Terdakwa Yosep Hidayat terbukti dan meyakinkan melakukan pembunuhan terhadap anak dan istrinya, Amelia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini," tutur jaksa.
Kronologi Kasus
Dikutip dari Tribun Jabar, peristiwa pembunuhan yang dilakukan Yosep kepada istri dan anaknya terjadi pada 17 Agustus 2021 lalu.
Kabid Humas Polda Jabar saat itu, Kombes Pol Ibrahim Tompo, menuturkan peristiwa pembunuhan berawal ketika Yosep bertemu dengan tersangka lain, Danu, di sebuah warung pecel lele.
Di sana, Yosep kemudian meminta Danu untuk menyiapkan peralatan yang akan digunakan menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.
Yosep mengaku sakit hati dan ingin memberikan pelajaran terhadap Tuti dan Amalia.
Belakangan, diketahui jika pemicunya adalah masalah duit Rp30 juta yang diminta Yosep kepada Tuti.
Pada pukul 22.00 WIB, Yosep bersama Danu menuju rumah Tuti di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, dengan berjalan kaki.
Sekitar pukul, 23.30 WIB dua tersangka lain yakni Arighi dan Abi datang ke rumah Tuti dan dilakukan pembunuhan oleh para pelaku dengan menggunakan stik golf dan golok.
"Para pelaku melakukan pembunuhan dengan cara menggunakan golok dan stik golf yang diambil dari saudara MR di dapur rumah TKP atas perintah Saudara YH," ujar Ibrahim Tompo, Rabu (6/12/2023).
Baca juga: 4 Tersangka Kasus Pembunuhan Subang Mengaku Tak Terlibat, Kuasa Hukum Yosep Ragukan Pengakuan Danu
Tuti menjadi korban pertama yang dieksekusi para pelaku di ruang tengah rumah, kemudian selanjutnya merek mengeksekusi Amel yang berada di kamarnya.
Setelah memastikan korban meninggal dunia, para pelaku kemudian memandikan jenazah Tuti dan Amalia, sebelum dimasukkan ke dalam bagasi mobil jenis Alphard.
Dikatakan Ibrahim, dari konstruksi perkara, terungkap bahwa Yosep merupakan pelaku yang menginisiasi pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia.
Keesokan harinya, 18 Agustus 2021 pukul 07.00 WIB, jenazah Tuti dan Amalia ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard dengan kondisi bersimbah darah.
Polisi lalu mulai melakukan rangkaian penyelidikan atas kasus itu dan butuh dua tahun lebih untuk mengungkap kasus tersebut.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jabar dengan judul "Kronologi Terbaru Kasus Subang Diungkap Polda Jabar, Pembunuhan Kejam Terjadi Mulai Pukul, 23.30 WIB"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jabar/Dedy Herdiana)