Minta Maaf Jokowi Disorot PDIP, Sebut Hukum dan Demokrasi Lebih Rusak Dibanding Orba
PDIP menyoroti momen minta maaf Jokowi kepada rakyat dengan menyebut hukum dan demokrasi rezim Jokowi lebih rusak dibanding 32 tahun kekuasaan Orba.
Penulis: tribunsolo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Menurut Mardani hal tersebut perlu dilakukan karena meskipun tingkat kepuasan dari rakyat tinggi, pasti tetap ada permasalahan rakyat yang belum disentuh dan terlayani dengan baik.
"Pemimpin yang baik mudah meminta maaf kepada rakyatnya. Walau tingkat kepuasan rakyat tinggi, tetap ada banyak yang tidak tersentuh dan terlayani," ungkapnya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat saat memberikan sambutan acara zikir dan doa bersama menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di halaman Istana Merdeka , Jakarta, Senin (1/8/2024).
Jokowi minta maaf segala kesalahan dan kekurangan selama menjadi presiden.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa dirinya hanya manusia biasa yang tidak sempurna dalam memenuhi harapan semua rakyatnya selama menjabat sebagai pemimpin negara.
“Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," tutur Jokowi.
"Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT," pungkasnya.
(mg/Pradita Aprilia Eka Rahmawati) (Tribunnews/Fersianus Waku)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.