Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hubungan PBNU dan PKB Kian Memanas, Pengamat Sarankan Langkah Ini

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mencermati perselisihan PBNU dan PKB.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Hubungan PBNU dan PKB Kian Memanas, Pengamat Sarankan Langkah Ini
kolase/dok Tribunnews.com
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (kanan) dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kiri). Hubungan PKB-PBNU kian memanas. 

Menurutnya, PBNU seharusnya berterimakasih atas adanya pansus angket ini lantaran warga NU nantinya akan menikmati peningkatan pelayanan haji.

PKB: PBNU Era Gus Yahya Selalu Mengganggu

Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, PBNU di masa kepemimpinan Gus Yahya kerap mengganggu dan menggembosi partainya.

Padahal, menurutnya, selama ini PKB selalu menghormati PBNU yang menjaga jarak dari semua partai politik.

"Sebenarnya PKB ini sudah menghormati apa yang menjadi hak PBNU untuk menjaga jarak dari seluruh partai politik. Tapi faktanya, misalnya Gus Yahya, Gus Ipul (Sekjen PBNU), PBNU itu selalu menggembosi, mengganggu apa yang dilakukan PKB," kata Jazilul, dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/7/2024).

Jazilul juga menuding PBNU tak pernah mengapresiasi prestasi PKB pada Pemilu 2024.

Padahal, PKB terbukti meraih prestasi dengan jumlah kursi DPR yang naik drastis. PKB mendapat 68 kursi di DPR, dari sebelumnya hanya 58.

Karena itu, Jazilul meengaskan, yang bermasalah adalah orang-orang yang mengurus PBNU saat ini, bukan lembaganya.

Berita Rekomendasi

"Karena konsolidasi kultural antara struktur PKB dengan kultur NU di bawah berjalan sangat baik. Jadi itu melecehkan suara-suara nahdliyin yang memilih PKB dong," kata Jazilul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas