Gus Choi Sebut PBNU Berhak Mengevaluasi PKB, Bukan Berarti Ikut Campur
Effendy Choirie atau Gus Choi menyebut PBNU berhak mengevaluasi PKB, karena partai yang kini dipimpin Cak Imin tersebut besar karena PBNU dan Gus Dur.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini menjabat sebagai Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie atau Gus Choi menceritakan apa saja yang dibicarakan saat memenuhi undangan dari PBNU untuk mengkaji polemik hubungan PBNU dan PKB.
Gus Choi menceritakan soal sejarah lahirnya PKB yang merupakan bagian dari aspirasi warga nahdliyin atau NU.
Karena itu, menurut dia, PBNU berhak mengevaluasi PKB.
"PKB bisa menjadi besar seperti ini, itu ada, besar itu karena PBNU dan Gus Dur. Apa kita bisa menyatakan tanpa NU tanpa Gus Dur PKB ada?" kata Gus Choi di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).
Saat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur jadi Ketua Umum PBNU, banyak warga NU yang meminta agar NU punya partai, meskipun NU tetap berdiri sebagai Ormas keagamaan.
Baca juga: Maruf Amin Bersedia Damaikan PBNU-PKB, Asal Tak Dijadikan Peluru Hantam Salah Satu Kubu
Singkat kata, Gus Choi yang mengaku sebagai orang pertama mendirikan PKB, menilai hubungan PKB dan PBNU tak hanya sebatas soal struktural.
"Tapi juga kultural, karena NU memiliki kekayaan tradisi keagamaan, tradisi pemikiran, tradisi sopan santun, adab akhlak, dan segala macam, kemudian aspiratif, pergerakan partai yang didirikan NU ketika dia memperjuangkan gerakan politiknya di luar, harus mencerminkan aspirasi NU," kata Gus Choi.
Karena itu, Gus Choi mengatakan kehadiran PKB yang ada sekarang ini tetap terkait dengan NU.
Baca juga: Gus Choi: PKB Tak Ada Tanpa PBNU, PKB Tak Ada Tanpa Gus Dur
"Nah, NU sebagai pendiri, dengan tadi yang saya jelaskan tadi, maka kesimpulannya yang mendirikan PKB berarti NU, berarti PBNU yang merepresentasikan warga NU," kata dia.
"Maka dengan demikian, NU atau PBNU punya hak untuk mengevaluasi perjalanan PKB. Punya hak untuk mengoreksi, bukan ikut campur, bukan ikut campur, karena memang sejarahnya begitu. Punya hak evaluasi, koreksi, atau menata ulang. Di sinilah perbedaan partai kebangkitan bangsa dengan partai-partai lain," kata Gus Choi.
Sebagai informasi, Gus Choi diundang PBNU terkain memanasnya hubungan PKB dan PBNU.
Konflik terbuka antara PBNU dan PKB mencuat dalam sejumlah momentum di antaranya saat tahapan Pilpres 2024 dan pembentukan Pansus Haji DPR.
Konflik terbuka tersebut ditandai dengan pernyataan-pernyataan antara Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin baik di media sosial maupun media massa.
Kini Panitia Khusus (Pansus) yang bertugas mendalami hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai bekerja.
Pansus PKB bentukan PBNU tersebut pun telah mengundang mantan Sekjen PKB, Muhammad Lukman Edy serta Sekjen PKB Hasanuddin Wahid.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.