Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Nama Ini Jadi Kandidat Kuat Plt Ketum Golkar, Segera Dipilih Lewat Rapat Pleno, tapi Tanpa Voting

Partai Golkar akan melakukan rapat pleno, salah satunya untuk menentukan pelaksana tugas (Plt) Ketum Golkar setelah ditinggalkan Airlangga Hartarto.

Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 4 Nama Ini Jadi Kandidat Kuat Plt Ketum Golkar, Segera Dipilih Lewat Rapat Pleno, tapi Tanpa Voting
Kolase Tribunnews.com
Kolase foto dari kiri ke kanan: Agus Gumiwang Kartasasmita, Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo (Bamsoet), dan Kahar Muzakir - Partai Golkar akan melakukan rapat pleno, salah satunya untuk menentukan pelaksana tugas (Plt) Ketum Golkar setelah ditinggalkan Airlangga Hartarto. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Golkar akan melakukan rapat pleno pada Selasa (13/8/2024) malam, setelah Airlangga Hartarto mengumumkan untuk mengundurkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum), Minggu (11/8/2024) lalu.

Salah satu agenda dalam rapat pleno tersebut adalah pemilihan pelaksana tugas (Plt) Ketum Golkar.

"Sehubungan dengan keputusan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mundur yang telah disampaikan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024."

"Maka DPP Partai Golkar akan menggelar rapat pleno pada Selasa, 13 Agustus pukul 19.00 WIB," ujar Ketua DPP Golkar, Meutya Hafid, dalam keterangannya, Senin (12/8/2024) malam.

Sejauh ini, diketahui sudah ada empat nama yang menjadi kandidat kuat menjadi Plt Ketum Golkar, dilansir Kompas.com:

  • Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian;
  • Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
  • Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua MPR RI;
  • Kahar Muzakir, Anggpta DPR/MPR RI.

Tidak Ada Sistem Voting

Untuk pemilihan Plt Ketum Golkar nanti, Meutya mengatakan tidak menggunakan sistem voting.

Melainkan dilakukan dengan cara duduk bersama musyawarah mufakat.

BERITA TERKAIT

Hal itu disarankan oleh Meutya demi menjaga kondusivitas internal partai usai pengunduran diri Airlangga tersebut.

"Tidak perlu ada voting dalam pemilihan Plt Ketum pada rapat pleno," kata Meutya, dalam keterangannya, Selasa.

"Sehingga pleno dapat berjalan kondusif," sambungnya.

Maka dari itu, Meutya pun menegaskan agar kader tak memaksakan untuk meminta voting.

Baca juga: Anggota Dewan Pakar Mengaku Sudah Sejak Juli 2023 Desak Airlangga Mundur dari Ketua Umum Golkar

"Kader masih terkaget dengan keputusan Ketua Umum (Airlangga Hartarto), jangan dipaksa untuk voting."

"Jaga soliditas amat penting dan agar calon-calon yang akan berkontestasi menjaga cara-cara yang bermartabat," ucap Meutya.

Sebelumnya, Airlangga menyatakan resmi mengundurkan diri dari posisi Ketum Partai Golkar melalui sebuah rekaman video.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas