4 Nama Ini Jadi Kandidat Kuat Plt Ketum Golkar, Segera Dipilih Lewat Rapat Pleno, tapi Tanpa Voting
Partai Golkar akan melakukan rapat pleno, salah satunya untuk menentukan pelaksana tugas (Plt) Ketum Golkar setelah ditinggalkan Airlangga Hartarto.
Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
Adapun, pertimbangan Airlangga mundur itu demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depannya dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar itu sendiri.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan yang maha besar maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar."
"Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga.
"Untuk menjaga keutuhan partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat," terangnya.
Airlangga juga berharap proses pergantian ketua umum dapat dilakukan secara damai, karena demokrasi harus tetap dikawal secara baik.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai tertib dan dengan menjunjung tinggi marwah partai Golkar."
"Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," pungkasnya.
Agenda Rapat Pleno Golkar
Selain pemilihan Plt Ketum itu, rapat pleno Golkar nanti juga memuat sejumlah agenda lainnya.
Di antaranya adalah penentuan jadwal Rapimnas dan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
"Rapat Pleno akan fokus pada agenda pembacaan surat pengunduran diri Ketua Umum Airlangga Hartarto sekaligus Penentuan Plt Ketum, penentuan Jadwal Rapimnas, dan penentuan jadwal Munaslub," ungkap Meutya.
Mengenai Munaslub ini, sebelumnya juga sempat heboh karena kabarnya akan diajukan menjadi bulan Agustus 2024 ini.
Padahal, seharusnya sudah dijadwalkan terlaksana pada Desember 2024 mendatang.
Isu Munaslub Golkar yang bakal digelar lebih cepat itu disebut-sebut didalangi oleh pihak luar hingga dianggap sebagai gerakan inkonstitusional partai karena melanggar AD/ART Partai Golkar itu sendiri.
(Tribunnews.com/Rifqah/Chaerul Umam/Igman Ibrahim) (Kompas.com)