5 Fakta Rombongan Kiai NU Diserang OTK di Karawang, Kronologi hingga Diduga Salah Sasaran
5 fakta rombongan kiai NU diserang OTK di Karawang, kronologi hingga diduga salah sasaran.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Rombongan kiai Nahdlatul Ulama (NU) diserang orang tak dikenal (OTK) di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2024) malam.
Peristiwa tersebut mengakibatkan mobil Pajero Sport bernomorpolisi B 1870 FLS rusak.
Video detik-detik penyerangan kiai NU ini sempat beredar luas di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak sekelompok orang tengah menyerang mobil rombongan kiai NU.
Motif Penyerangan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut penyerangan itu dipicu perbedaan pendapat tentang kontorversi nasab Ba'alawi.
Gus Yahya pun meminta semua pihak untuk menghargai perbedaan.
Selain itu, ia menilai alasan perbedaan pendapat tidak bisa menjadi alasan untuk melakukan penyerangan.
"Jangan jadi bahan olok-olokan di medsos yang bisa memicu reaksi emosional," jelas Gus Yahya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/8/2024).
Gus Yahya mengimbau Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang untuk melaporkan peristiwa ini ke polisi.
Minta Warga NU Tahan Diri
Baca juga: Rombongan Kiai NU Diserang, Banser Ancam Bawa Massa ke Polres Karawang jika Pelaku Belum Tertangkap
Gus Yahya turut meminta jajaran Gerakan Pemuda Ansor dan Banser untuk tetap tenang dan menahan diri.
"Saya selaku Ketua PBNU meminta warga NU menahan diri, tidak boleh bertindak sendiri-sendiri, percayakan kasus ini kepada kepolisian," jelasnya.
Gus Yahya mengimbau warga NU tidak memberikan reaksi apa pun dalam menyikapi kasus persekusi tersebut.
"Saya juga minta kepada segenap warga NU untuk tetap menjaga persaudaran dengan kelompok manapun yang berbeda pandangan tentang agama dan hal lainnya," jelas Gus Yahya.
Banser Ancam Bawa Massa
Setelah kejadian ini, Barisan Ansor Serba Guna (Banser) mengancam akan membawa massa ke Mapolres Karawang.