AGK Pastikan Tak Mau Isi Kursi Kosong Ketum Golkar yang Ditinggalkan Airlangga
Bahlil Lahadalia digadang-gadang menjadi ketua umum definitif Golkar, AGK memastikan dirinya tidak akan maju gantikan Airlangga
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
"Yang rilis kalau nggak salah sudah 34. Yang lain itu menyusul hanya masalah teknis."
"Dukungannya mencalonkan Bahlil sebagai Ketua Umum pengganti Airlangga," kata Idrus di Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2024).
Idrus mengatakan ada sejumlah alasan yang mendasari dukungan mereka kepada Bahlil.
"Pertama adalah selama ini kan sudah dilihat kiprahnya Bahlil. Kemudian yang kedua kekaderannya jelas. Ketiga, prestasinya jelas. Keempat, komunikasinya jelas. Kelima, itu tadi, lahir dalam sebuah proses sehingga dia sepatu miring (rajin melakukan kerja-kerja politik ke bawah)," kata Idrus.
Menurut Idrus, Partai Golkar memerlukan pemimpin yang perekat.
"Kemudian dengan posisi yang ada itu bisa menjadi perekat. Bangsa ini memerlukan pemimpin yang perekat. Apalagi di Golkar kan kumpul semua," jelas Idrus.
Baca juga: AGK Mundur, Bamsoet Saingan Berat Bahlil Jadi Ketum Golkar, Bagaimana dengan Gibran?
Airlangga Mundur
Airlangga resmi mengundurkan diri terhitung sejak 10 Agustus 2024 melalui rekaman video.
"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam yaitu Sabtu 10 Agustus 2024," kata Airlangga, Minggu (11/8/2024).
Airlangga mengungkap dua alasan dirinya memilih mundur dari kursi Ketua Umum Golkar.
Pertama, dirinya ingin menjaga keutuhan partai Golkar.
Kedua, ia ingin memastikan stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan terjadi dalam waktu dekat.
"Untuk menjaga keutuhan partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat," demikian kata Airlangga.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fersianus Waku/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Muhammad Zulfikar)