Penghentian Sementara Program Studi Anestesi Undip Terkait Dugaan Perundungan Disorot
Penghentian sementara Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Dr Karyadi Semarang mendapat sorotan ADHKI
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
Jenazah kemudian dibawa ke RSUP Kardiadi selanjutnya dibawa ke Tegal.
Keluarga tidak berkenan untuk korban diautopsi.
"Kondisi jasad Aulia mukanya biru-biru, sedikit sama pahanya, seperti orang tidur," ucapnya.
Menurutnya, kematian Aulia diduga karena merasa berat mengikuti pelajaran maupun menghadapi seniornya.
Hal itu pun berdasarkan cerita dari ibunya maupun isi buku hariannya.
"Nah dia sempat nggak kuat begitu istilahnya otaknya sudah ambyar urusan pelajarannya berat, urusan sama seniornya berat," jelasnya.
Menurut dia, dokter asal Tegal itu diduga menenangkan diri menggunakan obat anastesi.
Obat itu disuntikan sedikit ke lengannya.
"Kemarin dicek masih ada sisa campuran obat. Informasi dokter, obat itu seharusnya lewat infus."
"Tapi ini disuntikan sedikit di lengannya agar bisa tidur."
"Jadi bukan bunuh diri, tidak ada indikasi bunuh diri," ujarnya.
Ibunya menyadari anaknya sudah meminta resign karena tidak kuat.
Aulia telah bercerita dengan ibunya terkait kesehariannya menjadi dokter residen.
"Cerita, satu (penyebabnya) mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," imbuhnya.
Sementara penjaga kos, Marsono mengatakan jenazah telah dibawa ke Kariadi kemudian di bawa ke rumah duka di Tegal.
Aulia tinggal satu indekos bersama saudaranya.
Baca juga: Dokter Tirta Soroti Tewasnya Dokter Muda di Semarang: PPDS Tanpa Bullying Saja Sudah Sangat Berat
"Saya tidak tahu penyebab kematiannya."
"Mungkin karena kecapaian," kata dia. (tribunnews.com/ tribunbanyumas.com/ rahdyan trijoko pamungkas)