Bahlil Disebut Calon Tunggal Ketum Golkar, Bakal Dipilih Aklamasi di Munas
Pemilihan Ketum Golkar akan dilakukan pada Musyawarah Nasional (Munas) Golkar ke-11 di Jakarta 20 Agustus pekan depan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berpeluang terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Pemilihan Ketum Golkar akan dilakukan pada Musyawarah Nasional (Munas) Golkar ke-11 di Jakarta 20 Agustus pekan depan.
Hal tersebut disampaikan oleh Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid.
Dia mendengar adanya kabar Bahlil terpilih secara aklamasi.
"Sejauh ini iya," kata Nusron di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Secara pribadi, kata Nusron, ia tidak masalah jika nantinya Bahlil diputuskan menjadi Ketum Golkar.
Asalkan, lanjutnya, keputusan itu disepakati oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
"Ya oke-oke aja. Kalau sudah keputusan ya oke, kalau sudab disepakati mayoritas ok gitu aja," jelasnya.
Nusron Wahid juga mengatakan Bahlil Lahadalia merupakan calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar.
Menurut dia mayoritas pemegang suara di Golkar telah menyetujui untuk mendorong Bahlil sebagai pengganti Airlangga Hartarto.
“Sejauh ini iya (calon tunggal). Begitu saja,” ujar Nusron.
Selain Bahlil, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo juga dikabarkan akan mencalonkan Ketum Golkar.
Namun dia belum menjawab tegas soal itu.
"Insya Allah," ujarnya ketika ditanya pers beberapa hari lalu.
Tak Ada Arahan Jokowi
Di sisi lain, Nusron juga menjawab kabar adanya arahan Presiden Jokowi di balik penunjukkan Bahlil sebagai Ketum Golkar.
Dia pun membantah anggapan tersebut.
"Enggak ada. Gak ada arahan bapak presiden ada- ada aja," pungkasnya.
Seperti diketahui, Airlangga Hartarto telah mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu (10/8/2024).
Posisinya saat ini kemudian digantikan oleh Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai pelaksana tugas (Plt).
Ketua umum definitif Golkar akan dilakukan dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke XI Partai Golkar yang dijadwalkan berlangsung pada 20-21 Agustus 2024.
Tanggapan Bahlil
Bahlil menjawab isu restu Jokowi untuk menjadi Ketua Umum Golkar tersebut.
Terkait hal itu Bahlil tidak menjawab tegas.
Ia mengatakan soal dirinya akan menjadi Ketum Golkar biarkan berproses secara alamiah.
“Saya pikir proses saja lah ya. Saya juga kan bukan kader yang dari pengurus DPP sekarang, jadi alamiah saja,” kata Bahlil usai menerima tanda jasa dan tanda kehormatan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (14/8/2024).
Bahlil mengaku tidak bisa menjawab apabila ditanya apakah mendapatkan restu Jokowi atau tidak. Menurut Bahlil, hal itu sebaiknya ditanyakan kepada Presiden Jokowi.
"Saya tidak bisa menjawab itu karena tanyakan kepada yang berhak memberikan restu," katanya.
Sementara itu, terkait restu mantan Wapres yang juga politikus senior Golkar Jusuf Kalla, Bahlil juga menjawab diplomatis. Ia mengatakan banyak diskusi bersama JK.
"Kalau Pak JK banyak diskusi sebagai senio, beliau banyak memberikan pandangan-pandangan begitu saja," katanya.
Sebelumnya ditengah mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum, Bahlil dikabarkan bertemu Jokowi dan Jusuf Kalla ditempat berbeda.
Bahlil dikabarkan meminta restu kedua tokoh tersebut untuk menjadi Ketum Golkar.
Terkait hal itu Bahlil menilai tidak ada yang istimewa.
Sebagai bagian dari Kabinet, hal yang wajar bertemu dengan Jokowi. Sementara bertemu dengan JK hanya untuk silaturahmi biasa.
"Silaturahmi biasa saya dengan Pak JK. Silaturahmi biasa. Kalau pas ketemu dengan Pak Presiden Jokowi kan memang saya pembantunya. Harus terus melaporkan perkembangan kerja saya di Kementerian Investasi," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.