Dilantik Presiden Jokowi, Taruna Ikrar Upayakan Harga Obat Tidak Mahal
Ia berharap bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan sekitar 280 juta penduduk Indonesia
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo resmi melantik dan mengambil sumpah dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D. sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) pada Senin (19/8/2024).
Seusai dilantik, dirinya menuju kantor BPOM.
Baca juga: Taruna Ikrar, Ahli Otak Manusia yang Kini Jadi Kepala BPOM
Ia berharap bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan sekitar 280 juta penduduk Indonesia.
“Ini merupakan amanah yang berat. Bertanggung jawab untuk pengawasan obat dan makanan, ini tentu tanggung jawab dan bebannya sangat berat, terhadap 280 juta penduduk Indonesia saat ini,” ujar dr. Taruna Ikrar saat memberikan keterangan terkait pelantikannya hari ini.
Pihaknya menyadari, seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, derasnya arus informasi, serta kebutuhan (demand) masyarakat Indonesia yang semakin kritis maka ada tantangan dan permasalahan dalam pengawasan obat dan makanan semakin kompleks.
Baca juga: 5 Pesan Jokowi saat Lantik Taruna Ikrar Sebagai Kepala BPOM
Ia menuturkan ada lima amanat dari Presiden Jokowi untuk dirinya dalam pemimpin BPOM.
Pertama, memastikan produk makanan yang beredar di Indonesia aman, sesuai dengan status gizinya, dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
Kedua, memastikan peningkatan sinkronisasi dan koordinasi antarlembaga yang mendukung sistem pengawasan obat dan makanan.
Ketiga, untuk mendukung kemandirian penyediaan obat di dalam negeri dan mempermudah akses obat yang diperlukan di dalam negeri sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Keempat, untuk mempercepat proses uji klinik obat hingga rilis dan dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Dan yang kelima, untuk memajukan reputasi Indonesia, melalui BPOM sebagai regulator pengawas obat dan makanan, untuk dapat sejajar di tingkat global.
“Dengan amanat ini, kita berupaya untuk menaikkan status, reputasi, dan kepercayaan BPOM di tingkat global dan saya Bismillah untuk dapat melaksanakan lima (amanat Presiden RI) dengan baik,” ujar dr. Taruna Ikrar.
Sebelumnya, jabatan Kepala BPOM RI diemban oleh Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, M.C.P (periode 2016—2023).
Kemudian jabatan tersebut dipegang oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPOM RI, yaitu Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS. (periode 2023—Agustus 2024).
Baca juga: Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Kok Nggak Terima Kasih sama Airlangga yang Kasih Kendaraan untuk Gibran
Diketahui, dr. Taruna merupakan dokter dan ilmuwan yang mendalami bidang kefarmasian, jantung, dan saraf.
Ia pernah menjabat sebagai spesialis laboratorium di departemen anatomi dan neurobiologi di University of California di Irvine, Amerika Serikat.
Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia periode 2000-2003.