Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Investasi Tiongkok di RI Diharapkan Bantu Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo-Gibran

Target pertumbuhan ekonomi 8 persen diharapkan dapat dicapai, salah satunya melalui peningkatan investasi asing di Indonesia.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Investasi Tiongkok di RI Diharapkan Bantu Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo-Gibran
Merchantunionbank
Ilustrasi investasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencanangkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Target ambisius ini diharapkan dapat dicapai, salah satunya melalui peningkatan investasi asing di Indonesia.

Satu di antara investasi asing datang dari Tiongkok. Sekretaris Jenderal KADIN Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Rahmad Widjaja Sakti, mengatakan pihaknya sudah berulang kali mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam misi dagang ke Tiongkok dan bertemu Presiden Xi Jinping.  

"KIKT telah berulang kali mendampingi Presiden Jokowi dalam misi dagang ke Tiongkok dan bertemu Presiden Xi Jinping," kata Rahmad dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2024).

KIKT pun berkomitmen memfasilitasi kemitraan strategis untuk meningkatkan investasi kedua negara. Salah satunya dalam kerja sama antara Firma Hukum Hermawan Juniarto & Partners (HJP) dan Beijing Tiantai Law Firm (Tiantai) yang berbasis di Nanjing, Tiongkok.

"KIKT menyambut baik dan berkomitmen memfasilitasi kemitraan strategis ini, yang diharapkan dapat meningkatkan investasi kedua negara," katanya.

Ketua Kehormatan Indonesia China Business Council (ICBC), Tamba P. Hutapea, berharap kesepakatan kerja sama tersebut dapat menemukan investor dan proyek potensial di kedua negara, serta bisa menjadi contoh dalam membangun perekonomian Indonesia dan Tiongkok

BERITA TERKAIT

Managing Partner HJP, Irawati Hermawan, menjelaskan kerja sama strategis ini berupaya menemukan lebih banyak investasi Tiongkok di Indonesia lewat kegiatan penanaman modal asing maupun pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Irawati selaku pengacara yang mengkhususkan diri pada penyiapan dan transaksi infrastruktur sudah mentransaksikan megaproyek infrastruktur di Indonesia dengan nilai transaksi total lebih dari 8 miliar dolar AS, diantaranya dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Kemitraan strategis ini akan berupaya agar lebih banyak lagi investasi Tiongkok di Indonesia melalui kegiatan foreign direct investment maupun pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk di Ibu Kota Nusantara," kata Irawati.

Sebagai informasi, penandatanganan perjanjian kemitraan strategis ini dihadiri Irawati Hermawan, dan Tiantai yang dipimpin oleh Managing Partner Sun Guoqiang. Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Biro Peradilan Distrik Nanjing Gulou, Cheng Guoqing; Direktur Departemen Industri Hukum Biro Peradilan Nanjing, Liu Yongqiang; Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengacara Nanjing, Wei Chunchun; dan Zhao Wei selaku Direktur Biro Rekayasa Hukum Biro Peradilan Distrik Nanjing. 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas