Jokowi Reshuffle Kabinet 2 Bulan Jelang Lengser: PDIP Anggap Janggal, Pengamat Cium Aroma Politis
PDIP lihat adanya kejanggalan di balik pencopotan Yasonna Laoly sebagai Menkumham.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
Dalam pertemuan itu, Yasonna sempat menyampaikan terima kasih kepada Jokowi atas kepercayaan dan kesempatan untuk menjadi menteri di kabinetnya.
"Kemarin magrib seusai shalat maghrib saya bertemu Presiden RI Joko Widodo. Beliau memanggil saya," ujar Yasonna, ditemui dalam upacara Peringatan Hari Pengayoman di Kemenkumham, Jakarta, Senin.
Yasonna mengaku telah berpamitan kepada para pegawai di Kemenkumham.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para pejabat dan pegawai Kemenkumham yang banyak membantunya selama menjabat.
"Secara pribadi dan sebagai Menteri Hukum dan HAM for the last day saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran dari Sabang sampai Merauke dari Mianggas sampai Pulau Rote atas kerja sama yang saudara berikan," tukas Yasonna.
Baca juga: Profil Yasonna Laoly, Menteri PDIP Kepercayaan Jokowi Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini
Aroma Politis di Balik Reshuffle Kabinet Jokowi
Di sisi lain, pengamat politik Adi Prayitno mencium adanya aroma politis di balik reshuffle kabinet Jokowi pada Senin pagi ini.
Adi menilai reshuffle kabinet Jokowi kali ini lebih kentara aroma politis ketimbang urusan pekerjaan.
"Suka-suka presiden soal reshuffle. Tak ada yang biasa menolak dan menghentikan. Reshuffle kali ini lebih kentara aroma politisnya ketimbang urusan kinerja. Karena waktu 2,5 bulan tak bisa bicara banyak soal kinerja,” kata Adi dihubungi Senin (19/8/2024).
Menurutnya, ada dua hal yang mengakibatkan kentalnya aroma politis dalam reshuffle kabinet kali ini.
Pertama, reshuffle ini dinilai sebagai ajang bersih-bersih politik ke menteri PDIP.
Kedua, Adi melihat adanya upaya konsolidasi kekuasaan Jokowi dan Prabowo di balik reshuffle kabinet kali ini.
"Konsolidasi kekuasaan ini sebagai persiapan peralihan kekuasaan politik dari Jokowi ke Prabowo. Selain menteri, ada wamen dan kepala badan yang juga diisi orangnya Jokowi dan Prabowo menjadi penebal konsolidasi kekuasaan menuju peralihan kekuasaan,” terangnya.
Ia menilai, orang dekat Jokowi dan Prabowo paling diuntungkan dalam reshuffle kabinet tersebut.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Dewi Agustina/Wahyu Gilang P) (Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.