Megawati Ingin Kenalan dengan 'Raja Jawa' yang Disebut Bahlil saat Munas Golkar
Sosok "Raja Jawa" disebut Ketua Umum Partai Golkar yang baru, Bahlil Lahadalia, dalam acara musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Febri Prasetyo

Sebelumnya, sosok "Raja Jawa" disebut-sebut dalam acara Munas Golkar oleh Bahlil.
Bahlil tidak ingin menjelaskan siapa sosok yang disebutnya sebagai "Raja Jawa" itu.
Ia hanya mengingatkan para kader dan anggota Partai Golkar untuk berhati-hati.
Pasalnya, "Raja Jawa" itu memiliki kekuatan yang bisa membuat celaka orang yang mempermainkannya.
"Jadi kita harus lebih paten lagi. Soalnya 'Raja Jawa' ini kalau kita main-main celaka kita."
"Saya mau kasih tahu aja jangan coba-coba main-main dengan barang ini, waduh," kata Bahlil.
Bahlil pun mengatakan sudah banyak orang yang celaka akibat bermain-main dengan "Raja Jawa" itu.
"Ini ngeri-ngeri sedap barang ini saya kasih tahu. Udah waduh ini, dan sudah banyak (contohnya), sudah lihat barang ini kan ya, tidak perlu saya ungkapkan lah," imbuh Bahlil.
Bahlil pun mengatakan dirinya tidak memiliki kepentingan pribadi saat resmi memimpin Partai Golkar.
Kepentingannya ke depan, lanjut Bahlil, adalah membawa Golkar menjadi lebih baik lagi.
"Saya jujur aja, saya enggak punya kepentingan apa-apa pribadi."
"Kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang," kata Bahlil.
Pihaknya juga menekankan Golkar di bawah komandonya akan terus mendukung pemerintahan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Hal itu karena pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan kelanjutan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Ibriza Fasti Ifhami)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.