Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Undang Berbagai Stakeholders Pengguna Laut, Bakamla Kembali Susun IKLN 2024

Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia akan kembali menyusun Indeks Keamanan Laut (IKLN) 2024.

Penulis: Dodi Esvandi
zoom-in Undang Berbagai Stakeholders Pengguna Laut, Bakamla Kembali Susun IKLN 2024
HANDOUT
Acara FGD pembahasan tentang Indeks Keamanan Laut Nasional (IKLN) di Jakarta, Kamis (22/8/2024). FGD ini digelar Bakamla dalam rangkap penyusunan IKLN 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia akan kembali menyusun Indeks Keamanan Laut (IKLN) 2024.

Penyusunan IKLN ini merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Keamanan, Keselamatan dan Penegakan Hukum di Wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia.

Sebelum merilis angka IKLN 2024, Bakamla terlebih dahulu menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang berbagai stakeholders masyarakat pengguna laut.

Kepala Bakamla, Laksamana Madya Irvansyah mengatakan IKLN akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan nasional, keselamatan, dan penegakan hukum di laut.

"Maka Indeks Keamanan Laut dapat dipandang sebagai sebuah kebijakan yang akan mendukung tata kelola keamanan laut di Indonesia," kata Irvansyah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Plh Direktur Kebijakan Bakamla, Kolonel Gontri Nopel di acara FGD pembahasan tentang IKLN di Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Baca juga: Bakamla Geledah 3 Kapal Penambang Pasir Ilegal di Perairan Karimun, 9 ABK Diperiksa

Irvansyah mengatakan, dalam merumuskan instrumen pengukuran IKLN, paling sedikit harus mempertimbangkan dua aspek utama, yakni kebutuhan kementerian/lembaga terkait IKLN, serta keterkaitan IKLN dengan program prioritas nasional.

"Untuk memperoleh pandangan yang komprehensif tentang pentingnya IKLN, maka diperlukan sebuah forum diskusi antar kementerian/lembaga. Melalui kegiatan FGD ini diharapkan adanya analisa yang dapat menjelaskan urgensi pembangunan IKLN dalam upaya mewujudkan stabilitas keamanan laut nasional," ujarnya.

Berita Rekomendasi

FGD kemarin menghadirkan tiga narasumber, yakni Grace Gabriella Wibowo dari Indonesia Ocean Justice Initiative, Dodi Esvandi dari Tribunnews, dan Marcellus Jayawibawa DPP Insa.

Grace dalam pemaparannya membahas tentang relevansi IKLN dengan kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat pengguna laut.

Kemudian Dodi dalam pemaparannya membahas mengenai kepercayaan publik terhadap keamanan laut melalui IKLN.

Sedangkan Marcellus membahas tentang pembangunan IKLN sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor maritim.

Baca juga: 18 Tahun Berdiri, Bakamla RI Hanya Punya 10 Kapal Patroli, Masih Jauh dari Jumlah Ideal

Untuk diketahui, IKLN 2024 ini adalah tahun ketiga dirilis oleh Bakamla.

Pada 2022 skor IKLN adalah 53.

Nilai itu meningkat menjadi 56 atau predikat cukup terkendali pada IKLN tahun 2023.

Irvansyah beberapa waktu lalu sempat menyatakan Bakamla telah melakukan inovasi dan sinergitas dalam upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, dan penegakan hukum di wilayah perairan dan yurisdiksi Indonesia.

Salah satu upaya yang berhasil dilakukan Bakamla dengan menggandeng instansi lain adalah penggagalan penyelundupan narkoba.

"Illegal mining, illegal oil, penangkapan kapal yang melakukan pencemaran di laut, serta menggagalkan penyelundupan pekerja migran," ujarnya.

Terlepas dari keberhasilan yang diraih, Irvansyah meminta jajarannya tidak berpuas diri.

Baca juga: Bakamla RI Kerahkan KN Marore ke Perairan Aceh untuk Mencegah Masuknya Pengungsi Rohingya

Mengusung tema Indonesia Coast Guard yang Modern dan Profesional untuk Indonesia Maju, ia mendorong seluruh personel Bakamla terus mendedikasikan diri demi terwujudnya keamanan dan penegakan hukum di wilayah perairan maupun yurisdiksi Indonesia.

Kendati demikian, ia juga menyadari keterbatasan yang dimiliki Bakamla, termasuk armada kapal yang hanya berjumlah 10 unit untuk beroperasi di tiga zona, yakni barat, tengah, dan timur.

Adapun total personel Bakamla hanya 1.107 orang.

Angka itu jauh lebih kecil ketimbang Filipina yang luas lautnya hanya seperempat wilayah Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas