Ungkap Rasa Terimakasih ke NasDem, PKS, PKB, Prabowo: Aku Nunggu Siapa Yang Mau Gabung Lagi
"Gapapa Anda dulu dukung Anies, gapapa, rakyat butuh pilihan, sekarang kita bersatu. Sama PKS, ayo terima kasih, bergabung," kata Prabowo
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Bobby Wiratama
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, mengutarakan rasa terima kasihnya kepada Surya Paloh dan Partai NasDem karena sudah bersedia bergabung di pemerintahan yang dipimpinnya untuk periode 2024-2025.
Kata Prabowo, sejatinya tidak masalah jika dahulu NasDem pernah mendukung Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Terpenting saat ini, NasDem bersatu, termasuk dengan PKS dan PKB yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan.
"Gapapa Anda dulu dukung Anies, gapapa, rakyat butuh pilihan, sekarang kita bersatu. Sama PKS, ayo terima kasih, bergabung," kata Prabowo dalam pidatonya pada penutupan Kongres ke-III Partai NasDem, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Selasa (27/8/2024) malam.
Hanya saja, terhadap PKB, Prabowo Subianto sempat berkelakar bahwa partai pimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak perlu keluar lagi.
Prabowo juga menyindir soal sikap PKB yang sebelumnya mendirikan koalisi dengan Gerindra di Pilpres 2024, namun kemudian beralih ke Koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS.
"PKB terima kasih bergabung, jangan pergi lagi. Terima kasih," kata Prabowo.
Di akhir, Menteri Pertahanan RI (Menhan) itu menyatakan bahwa dirinya masih menunggu partai politik mana pun yang ingin bergabung kembali.
Saat merespons sindiran mengenai koalisi yang dianggap gemuk, Prabowo mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memang bangsa yang besar, sehingga perlu bersatu.
"Sekarang aku nunggu mana yang mau gabung lagi, dan ada yang mengatakan koalisi ini gemuk banget, bangsa kita besar sama dengan Eropa, Eropa berapa? 27 negara, 28. Kita satu negara," kata Prabowo.
"Dan saudara-saudara, persaingan bangsa-bangsa sampai mereka mengatakan kalau elite Indonesia bisa kerja sama, dapat berkolaborasi, Indonesia sangat sulit untuk dibendung," tandasnya.