Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Siap Sambut Paus Fransiskus, Simbol Kerukunan Umat yang Nyata
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar menyambut dengan tangan terbuka kunjungan pemimpin Katolik dunia Paus Fransiskus awal September ini
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, dijadwalkan akan melakukan rangkaian kunjungannya di Indonesia pada awal September 2024 mendatang. Selama di Indonesia, Paus Fransiskus direncanakan akan mengunjungi Masjid Istiqlal dan berdialog dengan tokoh-tokoh lintas agama nasional.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. KH Nasaruddin Umar menyambut dengan tangan terbuka kunjungan pemuka agama Katolik dunia ini.
Dia mengatakan, Masjid Istiqlal yang letaknya berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta, merupakan simbol kerukunan yang nyata.
Dua bangunan keagamaan terbesar ini berdiri berdampingan, bahkan dihubungkan dengan Terowongan Silaturahim yang menjadi simbol toleransi yang kuat antar agama.
“Istiqlal dan Katedral tidak hanya simbol toleransi Islam dan Katolik, tetapi juga agama lain, karena sesungguhnya secara reguler di Istiqlal maupun Katedral kita sering melakukan dialog antar agama,” ujarnya di acara Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Lintas Agama', Senin (26/8/2024).
KH Nasaruddin Umar menambahkan, sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang damai dan menghormati perbedaan.
"Masjid Istiqlal, sebagai simbol dari semangat tersebut, selalu berupaya untuk memperlihatkan wajah Islam yang inklusif dan penuh cinta kasih."
"Melalui kerja sama dan dialog lintas agama, Masjid Istiqlal terus mempromosikan pesan-pesan perdamaian dan persaudaraan," ungkap Nasaruddin.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan momen bersejarah ini dengan sebaik-baiknya.
Nasaruddin Umar menekankan, Indonesia sebagai negara yang dikenal dengan keramahannya, harus menjadi tuan rumah yang baik dan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini mampu menerima tamu dengan hangat dan penuh rasa hormat.
"Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk menunjukkan keramahan Indonesia yang sesungguhnya. Mari kita buktikan bahwa orang Indonesia selalu ramah dalam menerima tamu, siapa pun mereka," ungkapnya.
Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia akan menjadi penanda penting bahwa dialog antar agama bukan hanya wacana, tetapi juga praktik nyata di bumi pertiwi.
Masjid Istiqlal akan menjadi saksi peristiwa bersejarah ini, di mana dunia dapat melihat bahwa toleransi dan kerukunan merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di Indonesia.
Masjid terbesar di Asia Tenggara ini selain dikenal karena kemegahannya, juga memiliki peran penting dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Baca juga: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Membawa Pesan Iman dan Persaudaraan