Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duka Anies Baswedan, Mahfud MD hingga Arie Kriting dengar Kabar Ekonom Faisal Basri Meninggal Dunia

Anies Baswedan, Mahfud MD hingga Arie Kriting mengucap duka atas meninggalnya ekonom Faisal Basri, cerita Arie saat mahasiswa bertemu sang ekonom

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Duka Anies Baswedan, Mahfud MD hingga Arie Kriting dengar Kabar Ekonom Faisal Basri Meninggal Dunia
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Ekonom Faisal Basri menghadiri acara diskusi publik "Indonesia Tanah Air Kita" yang digelar di FX, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016). Anies Baswedan, Mahfud MD hingga Arie Kriting mengucap duka atas meninggalnya ekonom Faisal Basri, cerita Arie saat mahasiswa bertemu sang ekonom. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah tokoh di Tanah Air berduka atas meninggalnya ekonom Faisal Basri.

Seperti diberitakan, ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Faisal Basri meninggal dunia akibat serangan jantung.

Hal itu diungkap oleh sesama ekonom senior INDEF lainnya, yaitu Dradjad Wibowo.

"Almarhum sakit jantung," kata Dradjad kepada Tribunnews, Kamis (5/9/2024).

Ia mengatakan, INDEF sangat berduka kehilangan salah seorang pendiri.

"INDEF amat sangat berduka kehilangan salah satu pendiri, seorang ekonom terkemuka Indonesia," ujar Dradjad.

Kabar duka tersebut juga dirasakan Anies Baswedan, Arie Kriting hingga Said Didu.

BERITA TERKAIT

Berbagai tokoh Indonesia mengucapkan duka kepada Faisal Basri yang telah pergi menghadap Sang Khalik.

Berikut uraiannya:

Anies Baswedan

Anies Baswedan berduka meninggalnya Faisal Basri
Anies Baswedan berduka meninggalnya Faisal Basri

Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui akun X @aniesbaswedan menuliskan ucapan duka mendalam dalam kalimat panjang.

Baca juga: Jenazah Ekonom Senior Faisal Basri Dimakamkan di Jakarta Selatan Sore Ini

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Berduka mendalam mendengar kabar berpulangnya Bang
@FaisalBasri
. Insan cendekia yg pemikirannya menerangi jalan, layaknya lentera di tengah kabut. Kata-katanya sering tajam, namun penuh dgn kebijaksanaan. Menuntun kita melihat lebih jauh, melampaui apa yg tampak di permukaan.

Semoga warisan pemikiran dan keberanian beliau akan kekal menjadi inspirasi bagi kita semua. Semoga Allah SWT melapangkan jalan beliau, menerima amal kebaikannya, mengampuni segala khilafnya, dan memberikan ketabahan bagi keluarga yg ditinggalkan. Aamiin yra.

Mahfud MD

Mahfud MD ucap duka meninggalnya Faisal Basri
Mahfud MD ucap duka meninggalnya Faisal Basri

Eks Menko Polhukam Mahfud MD tak ketinggalan mengucap duka mendalam atas meninggalnya Faisal Basri.

Pada unggahan akun X @mohmahfudmd, mantan Ketua MK ini menuliskan kalimat tentang kehidupan.

Ia juga menyebut peran Faisal Basri dalam membangun Indonesia.

Inna lillah wa inna ilaihi raji'un, Selamat Jalan Mas Faisal Basri.

Hidup di dunia hanya sebagian dari tempat transit kita menempuh perjalanan panjang sampai ke keabadian.

Sejarah hidupmu menjadi vitamin berharga bagi Gen Y dan Z utk membangun INDONESIA.

Arie Kriting

Arie Kriting ucap duka meninggalnya Faisal Basri
Arie Kriting ucap duka meninggalnya Faisal Basri

Komedian Arie Kriting juga berduka atas meninggalnya Faisal Basri.

Ia membagikan cerita kenangan saat masih kuliah menjadi panitia seminar dengan Faisal Basri sebagai narasumber.

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Semoga bapak Faisal Basri mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Teringat zaman kuliah menjadi panitia Seminar Nasional dan menemui beliau untuk meminta menjadi narasumber.

Al fatihah.

Said Didu

Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu pun mengucap duka cita kepada Faisal Basri.

Pada cuitan X @msaid_didu, dirinya bahkan mengenang ekonom lainnya yang lebih dulu meninggal.

Ialah Rizal Ramli, yang juga pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (2015-2016).

INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN.

Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya pejuang rakyat Pak
@FaisalBasri
.
Beberapa bulan lalu kami kehilangan juga Pak
@RamliRizal
.
Ya Allah terima amal ibadah almarhum dan lindungi kami yg akan melanjutkan perjuangan mereka.

Dhandy Laksono

Jurnalis investigasi Dhandy Dwi Laksono atau Dandhy Laksono menuliskan kalimat duka pada akun X miliknya @Dhandy_Laksono.

Pada awal kalimat tulisannya, ia menyebut Faisal Basri sebagai intelektual publik yang telah membuka cakrawala literasi sosial ekonomi.

Berikut tulisnya:

Intelektual publik yang telah membuka cakrawala literasi tentang sosial ekonomi bagi banyak generasi. Menjaga bangsa ini tetap waras.

Kontribusi dan inspirasimu pada kami semua, akan hidup jauh lebih lama setelah kepulanganmu menuju keabadian.

Selamat jalan, Bang
@FaisalBasri

Sakit Jantung

Kabar Faisal Basri tutup usia sebelumnya telah dibenarkan oleh ekonom senior INDEF lainnya, yaitu Tauhid Ahmad.

"Iya benar, saya sedang menuju ke rumah sakit. Mohon doanya," ujar Tauhid saat dihubungi Tribun.

Sebelumnya, Tauhid menginformasikan melalui pesan singkat WhatsApp pada grup ruang diskusi terkait ekonomi.

Adapun pesan WhatsApp tersebut berbunyi:

Innalillahi wa innailaihi rodji’un

Telah berpulang ke rahmatullah hari ini Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang:

Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara pada usia 65 tahun

Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan.

Kami yang kehilangan: Syafitrie (Fitrie) Anwar Ibrahim Basri Siti Nabila Azuraa Basri Muhammad Attar Basri Beserta ibu, adik-adik, abang, kakak dan keponakan semua

Rumah Duka: Komplek Gudang Peluru Blok A 60 Jakarta Selatan

Info Pemakaman : Berangkat sekitar Ba’da Ashar dari masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.

Profil Faisal Basri

Faisal Basri ditemui di FGD
Faisal Basri ditemui di FGD "Penyelesaian Kasus Jiwasraya Terhadap Kinerja Sektor Keuangan dan Kepercayaan Investor" di Jakarta, Kamis (12/3/2020). (Yanuar Riezqi Yovanda)

Faisal Basri adalah ekonom dan politikus asal Indonesia.

Pemilik nama Faisal Nur Fiqih itu merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (UI).

Ia adalah keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI, Adam Malik.

Lulus dari UI pada 1985, Faisal Basri melanjutkan pendidikan S2 dan sukses meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).

Dikutip dari lpem.org, kariernya sebagai akademisi dimulai dari pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UI untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi (1981-sekarang).

Ia juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).

Pada 1996, Faisal Basri pernah menerima penghargaan selaku Dosen Teladan III UI.

Faisal Basri juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI (1995-1998) dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003).

Ia merupakan pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000).

Di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).

Selain mengajar, Faisal Basri juga kerap menulis buku dan artikel di berbagai jurnal serta media massa.

Tahun 2002, ia diangkat menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Faisal Basri juga terjun ke dunia politik dengan mendirikan Majelis Amanah Rakyat (Mara).

Mara merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN).

Di partai berlambang matahari itu, Faisal Basri mengemban tugas sebagai Sekretaris Jendera (Sekjen) periode 1998-2000.

Pada 2000, ia keluar dari partai yang saat itu dipimpin Amien Rais dan mendirikan organisasi Pergerakan Indonesia yang mencita-citakan politik bersih, berkarakter, dan berideologi.

Sejumlah tokoh ikut mendirikan organisasi tersebut, antara lain Budiman Sudjatmiko dan Faisol Reza.

Budiman Sudjatmiko sempat bergabung dengan PDIP tapi kemudian dipecat, sedangkan Faisol Reza merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Namun, ia tidak berhasil memenangkan Pilkada 2012 sebab mendapat suara lebih sedikit dari Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid.

Namun, pasangan ini mendapatkan lebih banyak suara ketimbang Alex Noerdin dan Hendardji Soepandjo.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Endrapta Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas