Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Kisah Perjuangan Warga Hadiri Misa Paus Fransiskus di GBK Jakarta, Berlayar 6 Hari hingga Kena SP3

Warga Medan, bernama Agnes Simbolon yang rela meninggalkan pekerjaannya untuk bisa menghadiri misa pemimpin Gerja Katolik sedunia Paus Fransiskus.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 4 Kisah Perjuangan Warga Hadiri Misa Paus Fransiskus di GBK Jakarta, Berlayar 6 Hari hingga Kena SP3
Kolse Tribunnews.com (Tribunnews.com-Kompas.com)
Kisah Perjuangan Warga Hadiri Misa Paus Fransiskus di GBK Jakarta. Warga Medan, bernama Agnes Simbolon (kiri atas) yang rela meninggalkan pekerjaannya untuk bisa menghadiri misa pemimpin Gerja Katolik sedunia Paus Fransiskus. 

Persiapan sejak Mei 2024

Lebih lanjut, Lani menceritakan, ia dan teman-temannya menyiapkan seragam untuk dipakai saat menghadiri Misa Kudus bersama Paus Fransiskus.

Mereka mengenakan kemeja putih bertuliskan "Pope Francis” yang dibordir emas di bagian depan.




Sementara, di bagian belakang terdapat nama Keuskupan mereka di Golo.

Selain itu, mereka menggunakan selendang dari tenun berwarna merah bermotif putih.

"Terima kasih karena sudah kasih kita rezeki, kasih kita kesehatan, akhirnya kita bisa sampai di sini. Umat Golo stasi Golo, Rukun Elizabeth, Santo Yohanes, Maria Vianney sama Santa Theresia, dapat salam dari Bapak Paus,” kata Lani semringah.

Lani berharap, umat yang ikut Misa Akbar di GBK bisa meneladani keteguhan Paus selaku penjala umat.

BERITA TERKAIT

Ia juga berharap, rakyat Indonesia bisa hidup dalam kedamaian.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Pastor Markus Solo, Imam Indonesia Bertugas di Vatikan, Penerjemah Paus

3. Terbang dari Sorong

Cerita lainnya, yakni pria asal Papua, Amat Kusrot (50, menempuh perjalanan 3.935 kilometer dari Sorong ke GBK Jakarta.

Meski begitu, Amat Kusrot mengaku beruntung mendapatkan kesempatan mengikuti ibadah misa bersama Paus Fransiskus.

“Tidak ada kata lain pertama bersyukur pada Tuhan, yang kedua bahwa pasti suka cita, senang bangga. Pokoknya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” Amat mengungkapkan perasannya kepada Tribun Network, Kamis (5/9/2024).

Menurutnya, momen pertemuan dengan Paus Fransiskus kesempatan yang sangat langka.

Oleh sebab itu, ia tak ingin melewati peristiwa bersejarah itu, sebagai umat Katolik.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas