Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia Jangan Hanya Dianggap Sebagai Perayaan Seremonial Sesaat

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan tidak hanya dianggap sebagai perayaan seremonial sesaat.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia Jangan Hanya Dianggap Sebagai Perayaan Seremonial Sesaat
(Photo by Achmad Ibrahim / POOL / AFP/KompasTV/Tribunnews
Kolase foto Paus Fransiskus (kiri), pastor Markus Solo Kewuta SVD (tengah) bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) di Istana Kepresidenan Jakarta pada 4 September 2024. Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan tidak hanya dianggap sebagai perayaan seremonial sesaat. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan tidak hanya dianggap sebagai perayaan seremonial sesaat.

Apalagi Pimpinan Gereja Katolik Dunia itu memberikan jejak berkesan lewat pidato dan khotbah selama proses perjalanan apostoliknya di tanah ibu pertiwi.

Baca juga: Ini Sosok Chef Fiorini, Koki Pribadi Paus Fransiskus Saat di Jakarta, Pernah Jadi Koki Raja Salman

"Sepanjang perjalanan ini, Paus Fransiskus berhasil menyampaikan pesannya bahwa dialog dan saling menghormati adalah kunci hidup damai bersama," ujar Peneliti Bidang Hukum The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII), Christina Clarissa dalam keterangannya, Minggu (8/9/2024).

Pesan-pesan itu, lanjut Christina, tidak hanya ditekankan lewat pidato semata, tetapi juga melalui tindakan pertemuan dan dialog antar-pemuka agama di Masjid Istiqlal.

Dalam pidatonya di kunjungan ke Masjid Istiqlal, Paus memberikan pandangannya ihwal rumah ibadat selain untuk mencari keberadaan Tuhan juga adalah ruang dialog untuk saling menghormati dan hidup damai bersama.

Kemudian dalam pidatonya di Istana Negara, Paus menekankan perlawanan terhadap ekstrimisme dan intoleransi yang atas nama agama berusaha menggunakan kekerasan.

BERITA REKOMENDASI

Ekstremisme dan intoleransi memiliki pengaruh langsung pada konflik rumah ibadat.

Baca juga: Hikmah Kedatangan Paus Fransiskus, Grace Natalie: Semoga Persaudaraan, Toleransi Terjalin Selamanya

"Paus Fransiskus telah memberikan pelajaran berharga selama perjalanannya di Indonesia, termasuk pesan tentang pentingnya inklusi dan menjaga kelestarian alam," tutur Christian.

"Maka dari itu, kunjungan Paus Fransiskus jangan sampai hanya dianggap sebagai perayaan seremonial sesaat," pungkasnya.

Sebagai informasi, Jumat (6/9/2024), Paus bertolak dari Jakarta ke Papua Nugini.

Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura setelah menyelesaikan rangkaian kunjungannya ke Indonesia dalam misi perjalanan apostolik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas