Pengakuan Pria yang Dipukul Paspampres usai Ajak Jokowi Selfie di Samarinda, Istana Langsung Bantah
Pengakuan pria yang dipukul Paspampres usai ajak Jokowi selfie di Samarinda, Istana langsung bantah.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
![Pengakuan Pria yang Dipukul Paspampres usai Ajak Jokowi Selfie di Samarinda, Istana Langsung Bantah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mahasiswa-samarinda-nekat-terobos-ring-1-demi-foto-bareng-jokowi.jpg)
Tindakan Paspampres itu sontak membuat Yulianus kaget dan berteriak kesakitan.
"Saya dihantam," katanya meringis kesakitan.
Luapkan Kekecewaan usai Dipukul
Setelah kejadian, Yulianus meluapkan kekecewaannya atas tindakan Paspampres tersebut.
Ia merasa tidak bersalah karena telah meminta maaf seusai menerobos barisan Paspampres.
"Saya dihantam saya Paspampres, saya dipukul sama Pasukan Pengaman Presiden tadi, dihantam hanya karena foto sama Presiden," papar Yulianus.
"Itu Presiden Republik Indonesia dan Presiden rakyat Indonesia, kenapa saya harus dihantam sama Paspampres, untung saya gak mati, hantamannya itu keras. Presiden aja ga jadi masalah, masa saya dihantam sama Paspampres-nya, gak bisa begitu."
Yulianus juga merasa sudah bersikap sopan saat mendekati Jokowi.
Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum, ia menyebut aksi main tangan Paspampres itu tak dapat dibenarkan.
"Presiden bukan punya mereka saja, saya sudah minta dengan hormat, sa sudah datang dengan sopan, sa juga sudah minta maaf, kenapa saya harus dihantam, gak boleh begitu.Pasukan Presiden hantam hantam masyarakat, didepan Presiden dia gak hantam saya, tetapi dibelakangnya Presiden dia hantam saya."
"Kalau anda ngasih tau bagus bagus saya terima, tapi kalau anda hantam ini Negara hukum dan saya orang hukum. Saya mahasiswa hukum, gak boleh begitu, saya gak tahu Paspampresnya siapa, tapi saya mahasiswa hukum, saya begini karena itu Presiden saya," jelasnya.
Baca juga: Viral Pemuda Ngaku Dipukul Paspampres Saat Selfie dengan Jokowi di Samarinda, Ini Penjelasan Istana
Alasan Dekati Jokowi
Yulianus lantas mengungkap alasannya nekat mendekati Jokowi.
Ia mengaku ingin meluapkan rasa bangga terhadap presiden asal Solo, Jawa Tengah tersebut.
"Saya hanya bangga dan bersyukur dengan Presiden Jokowi, tapi saya tidak setuju dengan perlakuan pasampresnya terhadap saya saya tahu mungkin saya salah dalam meminta foto atau menerobos karena saya jarang dan mungkin gak bakalan ketemu dengan presiden tapi setelah kejadian itu saya sudah meminta maaf 3 kali kepada paspampres itu masa saya harus di pukul saya orang berpendidikan juga kalau sudah menegur saya juga mengerti jangan sampai anda main tangan. Setop saya minta kalau menjadi pasampres minimal punya Hati !," tandasnya.
Bantahan Istana
Namun, pernyataan Yulianus itu langsung dibantah pihak Istana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.