VIDEO Kala Bahlil Ditugaskan Lobi-lobi dan AHY Blak-blakan Sudah Bahas Posisi Menteri dengan Prabowo
Prabowo menginginkan menteri di kabinetnya diisi sosok-sosok yang ahli dalam bidangnya alias zaken kabinet.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dikabarkan mulai memanggil sejumlah tokoh yang dibidik untuk menjadi menteri.
Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka semakin serius menggodok nama-nama tokoh yang akan masuk kabinet.
Partai-partai politik pengusung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga mulai mengajukan nama dan beberapa portofolio di kementerian.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut koalisi Indonesia maju (KIM) sudah mulai mengajukan nama menteri kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Mereka mengajukan nama untuk menempati jabatan Menteri di Kementerian tertentu.
Wakil Ketua MPR RI itu menyampaikan internal kini masih melakukan penyaringan atas nama-nama yang sudah diajukan.
Menurutnya, usulan dari parpol itu masih sekadar wacana.
Muzani menyampaikan sejumlah calon menteri juga sudah diajak diskusi oleh Prabowo.
Mereka ditanya mengenai penyelesaian masalah atas berbagai persoalan di Indonesia.
Bahlil Ditugaskan Golkar Lobi Prabowo
DPP Partai Golkar menyerahkan tugas kepada Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia untuk melobi Prabowo mengenai jatah kursi menteri dalam pemerintahan baru 2024-2029 mendatang.
Politikus Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyatakan Prabowo nantinya pasti akan meminta saran kepada Golkar selaku partai politik (parpol) pengusung. Sebab, setiap presiden terpilih selalu diusung oleh gabungan parpol.
Namun begitu, penunjukkan menteri nantinya tetap merupakan hak prerogatif dari Prabowo.
Dia meyakini Eks Danjen Kopassus itu paling mengetahui postur dalam kabinetnya.
Prabowo dan Gibran akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024.
Prabowo menginginkan menteri di kabinetnya diisi sosok-sosok yang ahli dalam bidangnya alias zaken kabinet.
Muzani memastikan Prabowo akan menyusun kabinet zaken, kabinet yang akan diisi oleh orang-orang berkompeten di bidangnya masing-masing, meskipun diusung parpol.
Muzani menyebut Prabowo melibatkan Gibran dalam proses pemilihan, penjaringan, dan penyusunan postur pemerintahan.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo menyatakan salah satu ciri-ciri menteri di kabinet Prabowo lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Setidaknya empat orang lulusan SMA Taruna yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo.
Hashim menyatakan sudah tahu nama-nama yang masuk dalam Kabinet Prabowo-Gibran namun ia menyatakan ia sudah berjanji tidak akan membocorkannya.
Adik Prabowo itu mengatakan pendidikan jadi salah satu hal yang paling diperhatikan di pemerintahan ke depan.
Di lingkaran atau orang-orang dekat Prabowo sendiri ada sejumlah nama lulusan SMA Taruna Nusantara.
Termasuk yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Nama-nama itu mayoritas berasal dari Partai Gerindra dan Demokrat.
Misalnya, lulusan Taruna Nusantara dari Gerindra ada Sugiono, Prasetyo Hadi, Sudaryono, Simon Mantiri, Danang Wicaksana Sulistya, hingga Endipat Wijaya.
Sementara dari Partai Demokrat ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra, Agust Jovan Latuconsina, M Oki Isnaini, serta Sigit Raditya.
AHY Blak-blakan Sudah Bicarakan Posisi Menteri
AHY yang merupakan Alumni SMA Taruna Nusantara Angkatan 5 mengakui memang sudah terjalin pembicara antara dirinya dengan Prabowo terkait dengan posisi menteri di lima tahun mendatang.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menyatakan komunikasi antara dirinya dengan Prabowo sudah berjalan dengan baik meski pembahasannya tidak setiap saat.
AHY hanya menegaskan kalau, di beberapa kesempatan selalu berdialog dengan Prabowo Subianto dan beberapa pimpinan partai politik lain di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Meski kata Menteri ATR/BPN itu, tidak semua pembahasan terkait dengan urusan posisi atau jabatan.
AHY pun menyatakan siap ditempatkan di posisi apapun termasuk soal kabar dirinya akan ditunjuk sebagai menteri koordinator di pemerintahan Prabowo-Gibran.
AHY menyatakan Demokrat berada pada posisi menghormati apapun yang diputuskan oleh Prabowo.(*)