6 Pernyataan Loyalis Jokowi, Budi Arie Disorot: Fufufafa Bukan Gibran, Kalah Pemilu 2024 Dipenjara
Berikut ini 6 pernyataan Menkominfo Budi Arie Setiadi, loyalis Jokowi yang disorot. Sebut Akun Fufufafa bukan Gibran. Kalah pemilu 2024 dipenjara.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Inilah 6 pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi yang disorot.
Pernyataannya disorot termasuk soal pembelaannya terhadap putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Diketahui Budi Arie merupakan loyalis Presiden Jokowi.
Budi menjadi pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan darat pendukung Jokowi pada 2014 lalu.
Lantas Ia dan Projo juga secara terbuka mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden 2024 lalu.
Berikut 6 pernyataan Budi Arie yang menjadi sorotan:
1. Fufufafa Bukan Akun Gibran
Budi Arie mengakui pihaknya sudah menelusuri akun Kaskus Fufufafa yang viral di media sosial, bahkan dirinya mengaku sudah lama mendalami pemilik dari akun tersebut.
Akun Fufufafa itu viral di sosial media dikaitkan dengan Wakil Presiden terpilih RI, Gibran Rakabuming Raka.
"Oh itu sudah lama (akun fufufafa), sudah sudah sudah (didalami). Oh maksudnya sudah kita pelajarin," kata Budi Arie saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Budi mengklaim pendalaman mengenai akun Fufufafa sudah dilakukan sejak akun itu viral dibicarakan di media sosial (medsos).
"Sejak kemarin (pendalamannya), iya (sejak viral)," jelasnya.
Baca juga: Dituding Jadi Pemilik Akun Fufufafa yang Viral Hina Prabowo, Begini Jawaban Gibran
Dari penelusuran itu, klaim Budi, akun Fufufafa bukanlah akun milik Gibran sebagaimana yang diberitakan di Medsos.
"Bukan lah bukan (bukan Gibran)," jelasnya.
Saat disinggung sosok Fufufafa, Budi justru mengaku tidak tahu siapa yang menjadi pemilik akun tersebut. Dia meminta masyarakat untuk menunggu pendalaman Kominfo.
"Kita enggak tahu, tunggu lagi. Tunggu saja entar ada waktunya untuk kita," ucapnya.
2. Bela Kaesang
Budi Arie membantah adanya dugaan gratifikasi yang diduga dilakukan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi.
Sebelumnya Kaesang dituduh gratifikasi usai menaiki jet pribadi ke luar negeri (LN).
Budi menyebut pesawat pribadi itu milik seorang teman Kaesang, mengutip Kompas.com.
Budi Arie juga enggan memberikan banyak komentar tentang dugaan gratifikasi yang sempat dikaitkan terhadap Kaesang.
Ia menegaskan, Kaesang bukan pejabat publik dan mempertanyakan anggapan yang berkembang di masyarakat tersebut.
“Lho enggak bisa, itu temennya kok. Sama kayak saya pinjemin kamu, teman,” tambahnya.
3. Erina Tidak Bisa Naik Pesawat Umum karena Hamil Besar
Selain itu menurut Budi, Erina sedang hamil, sehingga menggunakan jet pribadi.
Dirinya juga menyebut lantaran hamil besar itulah, Erina tidak bisa naik pesawat umum.
“Gini. Enggak ada, dia kan pribadi. Nah itu dari temannya. Pokoknya sudahlah. Gini loh. Satu, istrinya Mas Kaesang itu kan hamil sudah delapan bulan. Kan enggak boleh naik angkutan umum, pesawat umum mana boleh?” kata Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
4. Kalah Pemilu 2024 Bisa Dipenjara
Penryataan Budi Arie yang sempat viral lainnya termasuk soal 'kalah Pemilu 2024 bisa masuk penjara'.
Pertanyaan tersebut disampaikannya dalam sebuah talk show politik beberapa waktu lalu.
Potongan video berawal ketika pengamat politik Ray mengatakan bahwa politik di Indonesia ini sebenarnya sederhana.
"Ya kalau kita tidak bisa berkuasa, kita ikut yang berkuasa," ujarnya.
Pernyataan Ray kemudian disambar oleh Budi Arie Setiadi.
Budi Arie, yang kini menjabat Menkominfo ini kemudian mengatakan:
"Nah ini, mumpung Bang Ray bilang, saya akan tambahkan. Saya bilang, tahun 2024 ini saya haqqul yakin semua kekuatan termasuk partai politik sangat berhitung dan berhati-hati. Mengapa? Karena kalau kalah meleset bos, masuk penjara," kata Budi dalam potongan video tersebut yang dikutip Tribunnews hari ini, Selasa 25 Juli 2023.
Host acara tersebut kemudian mempertanyakan lagi alasan Budi mengeluarkan pernyataan itu.
"Kenapa Bang?"
"Ya masalahnya semua banyak kan. Sebenarnya semuanya tahu maka tidak perlu berpura-pura. Jangan kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu," katanya.
Host dan narasumber lain dalam acara tersebut kembali menanyakan, "Apakah itu fakta politik?"
"Ya, itu fakta politik," tegas Budi.
Saat diminta menjelaskan, Budi menolak dan mengatakan bahwa kini dirinya fokus mengurusi Kemenkominfo.
"Yang lalu biarlah berlalu. Itu kan pernyataan lama," tandasnya.
5. Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki
Budi Arie juga sempat disorot usai iku menanggapi kasus polwan yang membakar suami itu menunjukkan bahwa perempuan bisa lebih kejam dari seorang laki-laki.
Hal itu disampaikannya dalam rapat bersama Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).
"Kita harus berduka cita karena ada polisi yang ketika saya baca beritanya siapa yang membakar siapa, itu ternyata istrinya ya, ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki ya," kata Budi.
Namun dirinya mengklarifikasi dirinya tak bermaksud menghina kaum perempuan saat memberikan komentar soal seorang Polwan yang membakar suaminya akibat kecanduan judi online.
Menurut Budi, perempuan justru banyak yang menjadi korban judi online.
"Kan lengkapnya ada ya. Kan saya bilang saya enggak gender stereotip lho. Iya kan. Bukan saya menyalahkan wanita. Karena korban judi online itu pasti perempuan," ujar Budi Ari saat dikonfirmasi pada Rabu (11/6/2024).
"Kan kita jelasin. Bukan menghina perempuan. Masa menghina perempuan," lanjutnya.
6. Ingin Wulan Guritno Jadi Duta Anti-Judi Online
Budi Arie mengungkapkan, pihaknya membuka peluang untuk menjadikan artis Wulan Guritno dan selebgram lain sebagai duta anti judi online.
Kala itu Wulan Guritno tengah terseret dalam kasus promosi situs judi online.
Menurutnya hal itu bisa terjadi jika nantinya mereka dinyatakan tak bersalah dalam kasus dugaan promosi situs judi online.
"Kita kan nanti dari polisi, bukan kita panggil. Kalau bisa kita bina saja, maksudnya sebagai duta anti judi online," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Rahel Narda Chaterine/Dian Erika Nugraheny)