EKSLUSIF Eks Pendiri Jamaah Islamiyah: 4 Organisasi Besar di Bawah Pusat Terhubung ke Densus 88
Ia juga menegaskan di sisa hidupnya dan para mantan anggota JI lainnya akan diisi dengan komitmen dan konsistensi untuk kembali ke pangkuan NKRI.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Bobby Wiratama
"Ini kita sudah laporkan ke Densus tentang nama-nama (anggota) kita yang ada di Syria, siapa saja, yang ada di Filipina, siapa saja, kemudian rincian mereka, dan Densus 88 sudah berkomunikasi dengan mereka," sambung dia.
Ketiga, kata dia, adalah Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) yang terdiri dari puluhan pondok pesantren yang terafiliasi dengan JI dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Ia mengatakan pihaknya telah membuka diri dengan Kementerian Agama untuk memeriksa kurikulum di pondok-pondok pesantren tersebut.
"Kita sudah membuka diri pada Kementerian Agama untuk memeriksa kurikulum kita. Kita sodorkan. Bukan kita membuka diri saja. Kita sodorkan. Kalau yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang ada di Indonesia, silakan dikoreksi. Kurang apalagi?" kata dia.
Keempat, kata dia, 3T, yakni taklim, tabligh, dan tarbiyah.
Organisasi tersebut, kata dia, berkaitan dengan kegiatan dakwah yang terafiliasi dengan JI.
"Kita tidak meninggalkan masyarakat, kita bersama masyarakat. Dakwah kita berdasarkan kepada pemahaman ulama-ulama salaf. Ulama-ulama terdahulu. Berdasarkan pemahaman ahlu sunnah wal jamaah," kata dia.
"Empat organisasi ini semuanya sudah terhubung dengan Densus 88. Sudah terjalin saling kepercayaan antara eks Al Jamaah Islamiyah dengan Densus 88. Tidak ada alasan bagi siapapun, baik eksternal maupun internal, untuk bersikap skeptis meragukan kesungguhan kita," sambung dia.
Terkait proses integrasi atau kembalinya para mantan anggota JI, ia mengatakan memiliki tiga modal, yakni kepercayaan (trust), transparansi, dan ketulusan hati.
Ia juga menegaskan di sisa hidupnya dan para mantan anggota JI lainnya akan diisi dengan komitmen dan konsistensi untuk kembali ke pangkuan NKRI.
"Dan itu tidak omong kosong. Kita isi dengan itu tadi. Melaporkan banyak hal yang ada di 4 organisasi utama itu tadi. Jadi tidak ada alasan sama sekali untuk bersikap skeptis terhadap kerja sama antara kami dengan Densus 88. Kami itu eks Al Jamaah Islamiyah," kata dia.
"Beda persoalannya kalau memang itu persoalannya iri hati ya. Kenapa yang dekat dengan Eks Al Jamaah Islamiyah kok Densus 88, kok bukan kami, misalkan ada lembaga pemerintahan yang mengatakan seperti itu, supaya dihilangkan pikiran itu. Kami siap bekerja sama dengan siapapun untuk menyebarkan kebaikan. Termasuk bekerja sama dengan insan pers," sambung dia.
Ia pun berharap agar keraguan sejumlah pihak tersebut tidak kemudian mengganggu kepercayaan yang telah dibangun dengan Densus 88.
"Kita serius, Mas. Modal kita tiga: trust, transparansi, dan tulus hati. Jangan sampai sikap skeptis siapapun, baik eksternal maupun internal, yang mengganggu saling kepercayaan yang sudah kita bangun dengan pihak Densus 88. Jangan sampai merusak itu," kata dia.