Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dorong Pertanian Modern, Kementan Terjunkan Mahasiswa MSIB dan Alumni Polbangtan

Kementan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan produksi pangan, melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa melalui Program Pertanian moderen.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Dorong Pertanian Modern, Kementan Terjunkan Mahasiswa MSIB dan Alumni Polbangtan
Dokumentasi
Para mahasiswa MSIB dan Alumni Polbangtan saat terjun langsung mengimplementasikan Program Pertanian Modern untuk Kedaulatan Pangan Negeri. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan produksi pangan, salah satunya melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa melalui Program Pertanian Modern untuk Kedaulatan Pangan Negeri. 

Program tersebut menekankan pada penerapan pertanian modern berbasis alat mesin pertanian untuk peningkatan produktivitas pangan. 

Melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia melibatkan mahasiswa dalam pengelolaan lahan rawa untuk peningkatan produksi pangan berbasis pertanian modern.

"Program ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yaitu Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB)," kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, dalam keterangannya, Rabu (18/9/2024).

Program ini dirancang untuk mempersempit jarak antara kompetensi lulusan Perguruan Tinggi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.  

Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melaksanakan magang, memecahkan masalah nyata dengan bimbingan mentor profesional, dan belajar di ekosistem dunia industri sebagai persiapan untuk menyongsong dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan tinggi nantinya.

BERITA TERKAIT

Program MSIB ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 10 (sepuluh) kabupaten di wilayah Indonesia. 

Wilayah tersebut antara lain adalah Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah,  Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung, Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, dan Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. 

"Program ini bertujuan untuk integrasi manajemen agribisnis dan korporasi guna meningkatkan produktifitas dan daya saing petani melalui kelembagaan ekonomi berbasis korporasi," kata dia.

Amran menyampaikan bahwa pengembangan lahan rawa merupakan komitmennya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan lahan tanam dalam waktu dekat. Menurut Mentan, dengan optimalisasi lahan rawa diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman serta produktivitas.

Sejalan dengan Mentan, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Pertanian, Idha Widi Arsanti dalam sebuah kesempatan menyampaikan bahwa program pertanian modern ini adalah salah satu langkah Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP dalam mendukung program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang ada di lahan rawa. 

Untuk wilayah Kabupaten Kapuas Provini Kalimantan Tengah, mahasiswa akan ditempatkan pada 2 (dua) kecamatan yaitu Dadahup dan Kapuas Murung. 

"Jumlah mahasiswa MSIB yang akan diturunkan sejumlah 342 orang mahasiswa seluruh Indonesia dan 34 Mentor yang berasal dari alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI)," kata Idha.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas