Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen Gerindra Respons Pertemuan Jokowi dan SBY di Istana

SBY, kata Muzani, memiliki pengalaman dalam masa transisi pemerintahan saat melepas jabatan Presiden kepada Jokowi.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Sekjen Gerindra Respons Pertemuan Jokowi dan SBY di Istana
Setpres
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menanggapi pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Dia mendukung pertemuan Jokowi dan SBY sebagai silaturahmi antara pemimpin bangsa. Apalagi, Presiden Jokowi juga masa jabatannya akan segera habis.

Baca juga: SBY Pamit ke Presiden Jokowi untuk Hadiri Forum Aliansi Malaria Sedunia di New York

"Itu bagian dari silaturrahmi para pemimpin bangsa, para pemimpin negara yang saya kira itu cukup bagus. Apalagi Pak SBY adalah mantan Presiden, Pak Jokowi juga Presiden yang periode-nya akan habis dalam beberapa minggu ke depan," kata Muzani kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

SBY, kata Muzani, memiliki pengalaman dalam masa transisi pemerintahan saat melepas jabatan Presiden kepada Jokowi. Karena itu, tradisi sowan tersebut harus dipertahankan.

Baca juga: Pramono-Rano Karno Temui SBY di Cikeas, Minta Dukungan?

"Saya kira itu bagus. Karena tradisi seperti itu harus terus dipertahankan, diantara para pemimpin bangsa untuk saling bersilaturahmi, saling berkomunikasi dan saling bercerita tentang pengalamannya," jelasnya.

Di sisi lain, Muzani mengatakan Jokowi dan SBY memang memberikan dukungan yang luar biasa kepada Prabowo. Dukungan itu nantinya akan menjadi modal pemerintahan Prabowo.

Berita Rekomendasi

"Memang Pak Jokowi dan Pak SBY itu kan orang yang memberikan support luar biasa kepada Pak Prabowo sehingga support dan hubungan dari kedua pemimpin itu bagi kami menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi modal pemerintahan yang akan datang," jelasnya.

"Sehingga kami merasa ada optimisme, ada kekuatan dan ada endorsement dari para pemimpin bangsa termasuk dari Pak Jokowi dan Pak SBY," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

SBY mengatakan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pamit karena hendak menghadiri forum aliansi malaria sedunia atau Asia Pasific Leaders Malaria Alliance (APLMA) di New York, Amerika Serikat.

"Saya mendapatkan amanah untuk menjadi special advisor di Asia Pasifik, Asia Pasifik ada dan Afrika ada, dan seluruh dunia ada global council yang ada di New York," kata SBY usai pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

SBY mengatakan dirinya melapor ke Jokowi sebagai bentuk etika politik, sebab Jokowi merupakan presiden saat ini. 

"Karena siapa pun yang mendapatkan peran di dunia internasional, apalagi saya mantan Presiden, maka wajib untuk menyampaikan kepada Presiden yang sedang mengemban tugas," ujarnya.

Baca juga: AHY Nonton SBY Manggung di Pestapora 2024, Sang Anak Bangga Lihat Tampilan Perdana Pepo

SBY pun menjelaskan bagaimana pentingnya forum tersebut. 

Menurutnya, kasus malaria harus segera dimusnahkan di dunia, jika tidak akan makin menjadi-jadi.

"Kita kena COVID-19 yang luar biasa kemarin, pandemi itu dan kita tidak ingin masih ada malaria yang belum bisa diatasi di seluruh dunia. Indonesia sendiri, utamanya Papua sedikit Nusa Tenggara Timur (NTT), sedikit Maluku, dan sedikit lagi di Kalimantan Timur," lanjut SBY.

SBY akan menyampaikan komitmen Indonesia untuk menurunkan kasus malaria di dunia. 

"Saya sampaikan bahwa Indonesia juga punya kepentingan untuk menurunkan angka penyakit malaria di negeri kita. Dan saya juga punya komitmen untuk Asia Pasifik, saya pamit tadi untuk berangkat ke New York selama sekitar 1 minggu untuk membahas ini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas