Aman Beraktivitas di Internet, Pengguna Media Sosial Disarankan Jangan Asal Buat Password
Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Muhlasuddin mengingatkan pentingnya keamanan dalam bermedia sosial.
Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Muhlasuddin mengingatkan pentingnya keamanan dalam menggunakan media sosial.
Media sosial telah menjadi platform utama untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan mengekspresikan diri. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn bahkan hingga belajar dan streaming.
Muhlasuddin mengatakan, aktivitas di ruang digital dan media sosial memiliki tantangan keamanan data pribadi. Kenyamanan dan kemudahan yang diberikan internet membuat masyarakat abai terhadap ancaman yang timbul saat beraktivitas di ruang digital.
Keterangan tersebut disampaikan Muhlasuddin saat tampil sebagai narasumber dalam webinar literasi digital di Kabupaten Sumbawa, Kamis (26/9/2024).
Mengangkat tema ”Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial”, diskusi virtual untuk segmen pendidikan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
”Dampaknya, kasus kebocoran data pribadi semakin sering terjadi. Informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan data keuangan dapat bocor dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelas Muhlasuddin dalam diskusi virtual yang dipandu moderator Fifien itu.
Agar aman beraktivitas di ruang digital dan media sosial, Muhlasuddin meminta warganet membuat password yang kuat.
”Gunakan password yang kompleks dan unik untuk setiap akun. Hindari penggunaan password yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama keluarga,” tegasnya.
Selain itu, sambung Muhlasuddin, aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) yang menambah lapisan keamanan dengan meminta verifikasi tambahan selain password.
”Hindari mengklik tautan atau lampiran mencurigakan, gunakan jaringan yang aman, batasi informasi pribadi di media sosial, hindari bujukan menjual akun rekening bank atau data pribadi,” rincinya di hadapan siswa dan tenaga pendidik yang mengikuti diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sejumlah sekolah yang menggelar nobar untuk mengikuti diskusi kali ini, di antaranya: SMPN 1 dan SMPN 4 Labuan Badas, SMPN 1 Rhee, SMP IT Samawa Cendekia, SMPN 1 dan SMPN 2 Utan, SMPN 1 dan SMPN 2 Alas, SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 3 Sumbawa Besar, SMP Plus Aisyah Samawa, SMPN 1 dan SMPN 2 Alas Barat, serta MTsN 1 dan MTsN 3 Sumbawa.
Dari sudut pandang berbeda, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sumbawa Mohammad Husnul Alwan mengatakan, perkembangan teknologi digital harus diiringi dengan kecakapan digital masyarakat.
”Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tak bisa dihindari hingga butuh adaptasi. Kurangnya literasi digital membuat masyarakat mudah terbawa arus, maraknya penyebaran hoaks, penipuan daring dan perundungan siber,” jelas Mohammad Husnul Alwan.
Sementara influencer Tya Yustia mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam pusaran judi online yang kian marak di Indonesia. Judi online akan memicu tindak kriminal, keluarga terpuruk. Bahkan, kecanduan judi online meningkatkan risiko bunuh diri.
”Sepanjang 2023, PPATK menemukan ada sekitar 168 juta transaksi terkait judi online, dengan nilai total transaksi Rp 327 triliun. Karenanya, judi online perlu terus diberantas dan masyarakat perlu tahu bahaya judi online,” jelas Tya Yustia.
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Baca juga: Ribuan Data Pribadi Dicuri di Bogor, Pengawasan Terhadap Mitra Diperketat
Kecakapan digital jadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.