Kaesang Pakai Rompi 'Putra Mulyono' saat Blusukan ke Tangerang,PSI Klaim Tak Tahu Alasan di Baliknya
PSI mengaku tak mengetahui apa yang jadi alasan Kaesang Pangarep menggunakan rompi bertuliskan 'Putra Mulyono' saat blusukan ke Tangerang.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep kembali menjadi sorotan usai aksinya menggunakan rompi bertuliskan 'Putra Mulyono' saat blusukan ke Tangerang pada Selasa (24/9/2024) kemarin.
Rompi 'Putra Mulyono' itu pun jadi perhatian publik karena terdapat siluet yang diduga gambar Presiden Jokowi, ayah dari Kaesang.
Tak hanya itu, Mulyono ini juga diketahui sebagai nama Presiden Jokowi ketika kecil.
Penggunaan Rompi 'Putra Mulyono' ini pun dianggap mengandung pesan politik.
Terlebih belakangan ini beragam sindiran terhadapnya dan sang ayah kerap berseliweran baik dalam pemberitaan dan media sosial.
Meski telah ramai soal penggunaan Rompi 'Putra Mulyono' ini, Kaesang masih bungkam dan tak mau berkomentar soal rompi yang dikenakannya itu.
Sementara itu Perwakilan PSI, Cheryl menyebut PSI tak mengetahui apa alasan di balik aksi Kaesang yang menggunakan Rompi 'Putra Mulyono' tersebut.
"Kita enggak tahu juga. Itu Mas Kaesang yang tiba-tiba pakai saat blusukan," kata Cheryl dilansir Kompas.com, Kamis (26/9/2024).
Sebelumnya Kaesang mengenakan rompi bertuliskan 'Putra Mulyono' saat blusukan di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (24/9/2024).
Terlihat rompi yang digunakan Kaesang berwarna dominan hitam, dengan gambar siluet menyerupai Jokowi.
Dalam blusukan tersebut, Kaesang adalah satu-satunya orang yang mengenakan rompi 'Putra Mulyono.'
Baca juga: Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono, Tantang Pengkritik Jokowi atau Pengalihan Soal Jet Pribadi?
Sedangkan para elite yang mendampinginya mengenakan rompi 'Circle K' berwarna merah yang menjadi ciri khas PSI.
Mulyono diketahui adalah nama kecil Jokowi saat lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 1961 silam.
Karena kerap sakit, nama Mulyono kemudian diubah menjadi Joko Widodo.