Sekjen Golkar Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Bahlil, Singgung Jatah Menteri Bagi Parpol Pendukung
Prabowo Subianto sudah bertemu Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia membicarakan mengenai kabinet Prabowo-Gibran.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto sudah bertemu Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia membicarakan mengenai kabinet Prabowo-Gibran.
Dari pertemuan itu, ada sejumlah hal yang dibahas keduanya.
Dalam pertemuan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar, Muhammad Sarmuji mengakui ada pembicaraan mengenai kabinet.
Prabowo dalam pertemuan mengatakan akan menghargai partai politik yang sudah mengusungnya saat Pilpres 2024.
"Ketua Umum sudah diajak bicara Pak Prabowo. Pak Prabowo menghargai partai politik terutama yang kemarin mengusung beliau," kata Sarmuji saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Soal Adanya Kementerian yang Dipecah di Kabinet Prabowo, Dasco: Belum Final, Masih Dinamis
Namun, Sarmuji mengaku tidak bisa menjelaskan secara detail pembicaraan antara Prabowo dan Bahlil.
Termasuk, jumlah menteri yang dijanjikan eks Danjen Kopassus itu untuk Golkar.
Ia juga enggan menjawab kabar Golkar akan mendapat 5 kursi menteri dari Prabowo.
"Kita lihat nanti ya," ucapnya.
Di sisi lain, Sarmuji pun menyerahkan persoalan struktur dan komposisi kementerian dalam pemerintahan Prabowo.
Sebab, hal itu merupakan kewenangan Presiden Terpilih RI.
Baca juga: 3 Tokoh Ini Tegas Menolak Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Satu di Antaranya Loyalis Jokowi
"Golkar menyerahkan ke Prabowo terkait jumlah, komposisi dan personalia kabinet karena kabinet adalah instrumen presiden untuk mencapai visi misinya," pungkasnya.
Dari informasi yang beredar, sejumlah parpol dalam koalisi Indonesia maju (KIM) mendapatkan jatah kursi menteri yang beragam.
Terbanyak, partai Golkar dan PAN yang masing-masing mendapatkan 5 kursi menteri.
Sementara itu, partai Gerindra dan Demokrat sama-sama mendapatkan 4 kursi menteri.
Lalu, PSI, partai Gelora, dan PBB akan mendapatkan jatah 1 kursi menteri.
Selanjutnya, partai Prima dan partai Garuda mendapatkan masing-masing satu kursi Wakil Menteri.
Di sisi lain, parpol yang baru bergabung ke dalam koalisi Indonesia maju akan mendapatkan masing-masing satu kursi menteri.
Mereka adalah PKB, NasDem, dan PKS.
Selain dari parpol, ada juga perwakilan unsur ormas keagamaan yang mendapatkan kursi menteri.
Yakni, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendapat 2 kursi menteri dan Muhammadiyah 1 kursi menteri.