Bamsoet, Anwar Usman, hingga Jimly Hadiri Peluncurkan Buku Green Democracy Karya Sultan Najamuddin
Sultan menjabarkan bagaimana pasca reformasi, demokrasi Indonesia masih mengalami pasang surut. Bahkan tidak sedikit yang menganggapnya stagnan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh nasional menghadiri peluncuran buku karya Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamuddin yang berjudul Green Democracy" di Ballroom Fairmont hotel Senayan Jakarta.
Di antaranya adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshidiqie, Menteri Dalam Negeri Prof. Muhammad Tito Karnavian, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Anwar Usman, Fahri Hamzah hingga Direktur Eksekutif WALHI Zenzy Suhadi.
Dalam buku tersebut, Sultan menjabarkan bagaimana pasca reformasi, demokrasi Indonesia masih mengalami pasang surut. Bahkan tidak sedikit yang menganggapnya stagnan.
"Demokrasi langsung yang mahal dan membutuhkan banyak energi, terkait erat dengan pola eksploitasi sumber daya alam yang tidak sustainable dan tentunya berpengaruh terhadap kualitas lingkungan hidup," kata Sultan B saat memberikan sambutan pada acara launching buku itu, dalam keterangannya, Minggu (29/9/2024).
"Pada prinsipnya kita ingin demokrasi dan kualitas lingkungan hidup (ecology) kita selalu dalam suasana yang sejuk dan seimbang di era krisis iklim. Semuanya bisa dimulai dengan semangat rekonsiliasi dan persatuan nasional dari semua elemen bangsa," ujar Sultan.
Keseimbangan demokrasi (check and balance) dan keseimbangan ecology, kata Sultan, menjadi kata kunci dari buku yang ditulisnya itu. Hijau bukan sekedar warna, tapi juga menjadi simbol harapan, tumbuh, muda, kemakmuran dan keseimbangan.
"Melalui buku ini kami menawarkan beberapa inovasi demokrasi yang relevan dengan ke-Indonesiaan kita. Baik dalam sistem pemilu, sistem parlemen dan sistem legislasi, juga tentunya penguatan lembaga DPD," kata fia.
Lebih lanjut, Sultan mengatakan mengungkapkan pihaknya sangat mendukung wacana pembentukan kabinet Zaken dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Untuk kepentingan pemisahan kekuasaan, para ketua umum partai politik sebaiknya kita tempatkan dalam struktur pimpinan MPR RI.
"Mari kita posisikan para tokoh ketua umum partai pada tempat yang lebih bermarwah sebagai Negarawan. Sebagai majelis syuro Nasional di MPR RI," usulnya.
Selain melakukan peluncuran buku, pada acara yang dihadiri oleh 110 anggota DPD terpilih itu, secara spontanitas juga dilangsungkan deklarasi bakal calon paket Pimpinan DPD RI periode 2024-2029.
Paket pimpinan tersebut akan diketuai Sultan B Najamuddin dan didampingi oleh 3 bakal calon wakil ketua, yakni Yorrys Raweyai, Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Tamsil Linrung.
Seperti diketahui, pemilihan pimpinan DPD RI akan dilangsungkan dengan sistem paket yang mewakili 4 sub wilayah.
Sejauh ini paket pimpinan DPD yang dipimpin Sultan telah mengantongi 110 dukungan dari total 152 anggota DPD terpilih.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.