Detik-Detik Ahmad Yani Tewas saat G30S: Rumah Tak Terkunci, sang Jenderal Diberondong Thompson
Sebelum wafat, rumah Ahmad Yani memang tidak dalam kondisi terkunci karena sang istri tengah pergi. Namun, hal ini menjadi awal malapetaka.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
Untung menyebut memang sebenarnya pada 1 Oktober 1965 pukul 08.00 WIB, Ahmad Yani memiliki agenda untuk bertemu dengan Soekarno.
Namun, dia tidak mengetahui maksud dari pertemuan tersebut.
Selanjutnya, Ahmad Yani pun keluar dari kamarnya bersama Eddy untuk bertemu Pasukan Cakrabirawa.
Pada momen tersebut, Untung mengungkapkan ayahnya yang merupakan jenderal TNI bintang tiga dibentak oleh personel TNI berpangkat sersan dan kopral.
Ahmad Yani, kata Untung, pun marah karena dibentak oleh anak buahnya tersebut.
"Siapa yang nggak marah? Dipanggil Presiden katanya, mau ganti baju nggak boleh, mau cuci muka nggak boleh."
"Siapa yang dengar? Eddy, saya di dalam (kamar)," cerita Untung.
Saat marah, Ahmad Yani sampai menampar salah satu anggota Pasukan Cakrabirawa menggunakan popor senjata.
"Begitu dibentak-bentak, dipukul lah salah satu, dipukul satu orang. Jelas marahlah," jelasnya.
"(Ahmad Yani marah) 'Kau, tentara tahu apa kau!" sambung Untung menirukan bentakan sang ayah.
Mau Kembali ke Kamarnya, Ahmad Yani Langsung Diberondong oleh Pasukan Cakrabirawa
Untung menceritakan Ahmad Yani pun berniat kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian.
Namun, sambungnya, komandan dari Pasukan Cakrabirawa memerintahkan untuk menembak Ahmad Yani dengan senjata Thompson yang sudah dibawa.
"Begitu tutup pintunya, salah satu orang yang komandannya ini, 'Yani, tembak!'," cerita Untung.
Begitu terdengar suara berondongan tembakan, seluruh anak Ahmad Yani terbangun dari tidurnya.