VIDEO Upaya BAKTI Kominfo Persiapkan Infrastruktur Digital Jelang Pilkada di Daerah 3T
"Kami secara khusus membangun di 21 KPU Kabupaten di wilayah Papua dan Provinsi Maluku dan menyediakan akses internet di sana," jelasnya.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), terus melakukan kesiapannya terkait penguatan layanan digital dalam mendukung kegiatan Pilkada serentak, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar mengungkapkan keberadaan infrastruktur digital seperti akses internet, berperan sangat vital dalam pesta demokrasi.
Hal itu disampaikan wanita yang akrab disapa Indah. dalam diskusi bertajuk 'Wujudkan Kampanye Damai' yang digelar Tribun Network di Menara Kompas, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Saat ini, dalam layanan digital, segala informasi terkait program dan visi para Calon Kepala Daerah serta informasi terkait penyelenggaraan Pilkada, termuat lengkap dalam bentuk digital.
Yang tentu semuanya dapat diperoleh melalui akses layanan internet.
Bahkan, transmisi informasi dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di masing-masing daerah, juga akan lebih optimal apabila layanan infrastruktur telekomunikasi berjalan dengan baik.
"Secara khusus kami bekerjasama dengan KPU untuk memastikan bahwa di wilayah-wilayah terutama yang di 3T itu bisa mengakses informasi setidaknya mengenai informasi tentang pemungutan suara, hingga penghitungan suara," ungkap Indah.
"Sehingga kami secara khusus membangun di 21 KPU Kabupaten di wilayah Papua dan Provinsi Maluku dan menyediakan akses internet di sana," jelasnya.
Tantangan Hingga Kesulitan Bangun BTS 4G di Daerah 3T
Dirut BAKTI Kominfo juga menceritakan tantangan hingga kesulitan saat membangun infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah 3T.
"Memang tantangannya selain tentu geografis yang belum kami selesaikan hanyalah yang terkait dengan gangguan keamanan yang membahayakan nyawa tim kami," ungkap Indah.
Selain terkait jaminan keamanan di wilayah-wilayah yang lagi rawan konflik, Indah juga mengungkapkan persoalan kapasitas yang tersedia.
"Misalnya enak ya Pak kalau di Pulau Jawa ini kita bicaranya fixed broadband, kita bicaranya tentang bahkan sudah 5G tadi Ibu Airin sudah sempat sampaikan."
"Tapi ketika kita bicara di wilayah-wilayah 3T kapasitas menaikkan dari 2 Mbps saja ke 4 Mbps itu sangat sulit karena kapasitas satelit juga terbatas," jelasnya.