Survei Indikator: 83,4 Persen Publik Percaya Terhadap Kepemimpinan Prabowo
Sebanyak 18,5 persen sangat yakin dan 64,9 persen publik yakin Prabowo Subianto mampu memimpin Indonesia ke depan menjadi lebih baik.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik mengeluarkan hasil survei kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, lima tahun mendatang.
Survei Indikator Politik ini dilakukan pada periode 22 hingga 29 September 2024 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 warga Indonesia.
Baca juga: Soal Jatah Menteri Prabowo: Demokrat Setor Nama AHY, PAN Prioritaskan Zulhas
Berdasarkan Survei Indikator, sebanyak 18,5 persen sangat yakin dan 64,9 persen publik yakin Prabowo Subianto mampu memimpin Indonesia ke depan menjadi lebih baik.
"Jumlahnya kalau kita gabungkan menjadi 83,4 persen. Jadi ini tinggi sekali keyakinan warga saat ini, sekaligus menunjukkan harapan sebenarnya," ujar peneliti utama Indikator, Rizka Halida, dalam rilis Survei yang disiarkan Channel Youtube Indikator Politik Indonesia, Jumat (4/10/2024).
Baca juga: 3 Politisi PDIP yang Digadang-gadang Jadi Menteri Kabinet Prabowo, Tinggal Tunggu Titah Megawati
Selain itu, Indikator Politik juga menanyakan kepada responden masalah mendesak yang harus diselesaikan oleh pemimpin nasional lima tahun ke depan.
Dalam survei itu, terdapat empat jawaban yang mendapatkan proporsi di atas 10 persen.
"Di sini yang paling banyak dinilai sebagai pemasalahan desak adalah mengendalikan harga kebutuhan pokok, 29,7 persen. Kemudian menyediakan lapangan kerja atau pengangguran, 19,3 persen," ungkap Rizka.
Kemudian selanjutnya, adalah tentang kemampuan mengurangi kemiskinan sebesar 12,7 persen dan pemberantasan korupsi, 10,1 persen.
"Ini empat jawaban teratas. 10 persen ke atas yang menurut warga harus diselesaikan oleh pemimpin nasional lima tahun ke depan. Masalah lain banyak juga yang dijawab oleh publik, tetapi itu empat yang teratas kaitannya terutama dengan ekonomi dan pemberantasan korupsi," tutur Rizka.
Seperti diketahui, metode survei menggunakan multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.