Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertemuan 2 Jam Jokowi dan Prabowo Disebut Turut Membahas Kabinet, Termasuk Bergabungnya PDIP?

Banyak yang penasaran, apa saja yang dibahas Jokowi dan Prabowo dalam pertemuan 2 jam tersebut?

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pertemuan 2 Jam Jokowi dan Prabowo Disebut Turut Membahas Kabinet, Termasuk Bergabungnya PDIP?
Instagram Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Pertemuan keduanya disebut turut membahas soal komposisi kabinet. 

Rocky Gerung Soal Wacana PDIP Masuk Pemerintahan

Pengamat politik, Rocky Gerung menilai rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak hadir saat pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI ada kaitannya dengan wacana PDIP akan berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Mulanya, Rocky menduga bahwa rencana Jokowi untuk tidak hadir saat pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024 mendatang adalah sinyal Presiden marah terhadap seseorang yang turut hadir.

Namun, dia tidak menjelaskan sosok yang diduga membuat Jokowi marah tersebut.

"Tidak mungkin, dalam upacara kenegaraan, Presiden menghindar. Itu tanda dia marah kepada seseorang atau dia tidak suka dengan suasana itu," kata Rocky dikutip dari kanal YouTube miliknya pada Rabu (9/10/2024).

Rocky juga menganggap keenganannya Jokowi untuk hadir dalam acara pelantikan tersebut menjadi sinyal mantan Wali Kota Solo itu tidak ingin wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo bisa terealisasi.

Menurutnya, Jokowi memang sudah sejak awal tidak ingin ada pertemuan antara Mega dan Prabowo, sehingga membuat terealisasinya koalisi antara PDIP dengan pemerintah.

BERITA REKOMENDASI

"Tetapi politik kan berubah, bukan sekedar selera, tetapi kondisi mutakhir. Dan orang lihat, kondisi mutakhirnya faktanya, PDIP memenangkan Pemilu Legislatif."

"Itu artinya kesalahan Jokowi berhitung. Jokowi hanya boleh berhitung bahwa Megawati akan tersisih dalam pemerintahan Prabowo kalau Megawati tidak dapat suara," beber Rocky.

Lebih lanjut, Rocky menganggap Jokowi salah perhitungan politik ketika ingin menyingkirkan PDIP saat Pemilu 2024.

Nyatanya, imbuh Rocky, PDIP justru menjadi partai dengan raihan suara terbanyak dalam Pemilu 2024 yang lalu.

Rocky menilai fakta ini bisa menjadi wujud bahwa partai berlambang banteng itu tidak bisa 'dikalahkan' oleh Jokowi.

"Dan usaha Pak Jokowi untuk menghalangi PDIP yang dibuat kalah dimana-mana, tetap PDIP tidak mungkin dilumpuhkan," tegas Rocky.

Jokowi Buka Peluang Tak Hadiri Pelantikan Prabowo sebagai Presiden

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas