Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Laksamana Madya TNI Purn Didit Herdiawan Ashaf

Jabatan terakhir yang diemban Didit sebelum purna tugas adalah Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertahanan RI.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Laksamana Madya TNI Purn Didit Herdiawan Ashaf
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa
Laksdya TNI (Purn) Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Purnawirawan TNI AL ini memiliki nama lengkap Didit Herdiawan Ashaf.

Ia pensiun dengan menyandang pangkat Laksamana Madya TNI (Purn) atau setara dengan Letnan Jenderal di TNI Angkatan Darat. Tiga bintang di pundak.

Jabatan terakhir yang diemban Didit sebelum purna tugas adalah Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertahanan RI.

Sederet jabatan strategis pernah diemban pria kelahiran Surabaya, 13 September 1961 itu.

Ia pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Kepala Staf Umum TNI.

Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-29 tahun 1984 itu juga pernah menjabat Asisten Operasi Kepala Staf TNI AL atau Asops KSAL.

Setelah pensiun, Didit Herdiawan disibukkan dengan jabatannya sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Matra Laut.

Berita Rekomendasi

Didit Herdiawan sudah menjadi Asisten Khusus Menhan Prabowo Subianto sejak Desember 2019.

Selain itu, Didit juga tercatat aktif menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT PAL Indonesia sejak tahun 2021.

Jenderal bintang tiga ini sudah pensiun sebagai perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut (AL) sejak tahun 2019.

Didit Herdiawan pun pernah menduduki posisi sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal).

Sosok

Didit Herdiawan lahir di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), pada tanggal 13 September 1961.

Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1984.

Sederet pendidikan yang pernah ditempuhnya antara lain adalah Master of Public Administration (S2), Master of Business Administration (S2), dan S3 Institut Pertanian Bogor.

Dalam pendidikan militernya, Didit pernah menempuh:

  • Diklapa II/Koum Angkatan 8 (1994),
  • Joint Service Command and Staff College,
  •  King’s College University, UK (1998),
  • Planning of War Officer Course, Italy (2002),
  • Sesko TNI Angkatan 30 (2003),
  • Lemhannas RI (PPSA) Angkatan 17 (2011).

Perjalanan Karier

Karier Didit Herdiawan sudah malang melintang di dalam kemiliteran tanah air.

Berbagai jabatan strategis di institusi TNI AL sudah pernah diembannya.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai:

  • Kasubdiv Evagiat Puslatlekdalsen Kodikal (1995),
  • Kasubdis PBA Puslatlekdalsen Kodikal (1995),
  • Palaksa KRI Lambung Mangkurat-374 (1996),
  • Palaksa KRI Fatahillah-361 (1999)
  • Komandan KRI Nuku-373 (2000).

Selain itu, Didit juga pernah menduduki posisi sebagai Dirsesenbar Pusdiksopsla Kodikal (2001), Dirselapa Pusdikopsla Kodikal (2002), Danpuslatlekdalsen Kodikal (2002), Sahli Pang “D” Jemen Koarmatim (2003), dan Asisten Operasi Danlantamal VIII Koarmatim (2003).

Tak sampai di situ, jenderal asal Surabaya ini juga sempat bertugas sebagai Dansatkor Koarmabar (2004), Ajudan Presiden RI (2004–2009), Danguspurla Koarmabar (2009–2010), Kepala Staf Koarmabar (2010), Panglima Kolinlamil (2010–2011), dan Pangarmabar (2011–2012).

Kariernya pun kian hari makin melesat.

Pada tahun 2012, ia didapuk menjadi Asops Kasal.

Setelah itu, Didit diangkat menjadi Wakasal pada tahun 2014.

Satu tahun kemudian, ia ditunjuk untuk menjabat sebagai Wagub Lemhanas RI.

Di tahun 2015, Didit kemudian diamanahkan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kasum TNI.

Pada 2019, ia lalu dimutasi menjadi Irjen Kemhan.

Barulah setelah itu pensiun dan kemudian ditugaskan menjadi Asisten Khusus Menhan Bidang Matra Laut.

Harta Kekayaan

Didit Herdiawan tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp25.400.264.861 atau Rp25 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 20 Februari 2023.

Berikut rincian lengkap milik Laksdya TNI Didit Herdiawan Ashaf.

I. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 24.015.240.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 1880 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 24.015.240.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 500.000.000

1. MOBIL, NISSAN ELGRAND MINIBUS Tahun 2009, HIBAH DENGAN AKTA Rp. 275.000.000

2. MOBIL, TOYOTA INNOVA Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 225.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 275.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 610.024.861

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 25.400.264.861

II. HUTANG Rp. ----

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp. 25.400.264.861

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas