Lemahnya Kultur Oposisi Hingga Pendanaan Parpol Jadi Penyebab Gemuknya Kabinet Prabowo
Kemudian ia menerangkan ada beberapa sebab gemuknya kabinet menteri pemerintahan Prabowo-Gibran.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mengomentari gemuknya jumlah kabinet menteri pemerintahan Prabowo mendatang.
Diketahui, Prabowo disebut akan membentuk 44 kementerian pada pemerintahan mendatang. Jumlah kementerian tersebut lebih banyak dibandingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itu sudah jadi ciri-ciri dari setiap pemerintahan yang terbentuk pada era reformasi. Selalu cenderung membentuk kabinet pelangi," kata Usman Hamid kepada Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Kemudian ia menerangkan ada beberapa sebab gemuknya kabinet menteri pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Pertama, memang lemahnya kultur oposisi politik di Indonesia. Terutama karena telah berada lama dibawah pemerintahan otoriter," terangnya.
Jadi, kata Usman, ketika baru mengalami satu demokratisasi, tidak mudah untuk menumbuhkan kultur oposisi politik di parlemen.
Kemudian lanjutnya karena kualitas demokrasi di dalam internal partai politik masih lemah. Sehingga proses kaderisasi tidak memunculkan tokoh-tokoh yang kuat secara umum untuk menjadi figur-figur oposisi.
"Terakhir pendanaan, pendanaan yang tidak mandiri dari partai-partai politik. Akibatnya mengikuti katakanlah kehendak dari mereka yang mendanai," terangnya.
Baca juga: Selain Tak Jamin Keberhasilan, Gemuknya Kabinet Pemerintahan Prabowo Bakal Timbulkan Masalah
Usman menerangkan pendanaan partai politik pada masa Gus Dur diberikan subsidi dari negara. Karena sudah tidak mungkin lagi partai bergantung kepada iuran anggota.
"Pendanaan itu sebenarnya cukup menolong di era Gus Dur, Megawati. Tapi di era SBY tahun pertama dikurangi lagi sampai sekarang. Jadi usaha untuk mendanai partai politik dari negara mengalami kegagalan akibatnya parpol tidak punya kemandirian dalam mengambil keputusan," terangnya.
Diketahui Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto telah rampung memanggil sejumlah nama calon menteri ke rumahnya di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta, Senin (14/10/2024). Total, ada 49 nama yang sudah diajak bicara oleh Prabowo.
Berikut daftar nama tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto:
1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi