MAKI Minta Prabowo Pertimbangkan Lantik Bahlil, Airlangga dan Dito Jadi Menteri
Diketahui, tokoh yang hadir itu digadang-gadang bakal menempati posisi menteri di era Prabowo yang jumlahnya 12 lebih banyak dibandingkan era Jokowi
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Terpilih Prabowo Subianto masih punya waktu untuk kembali memikirkan calon-calon menterinya sebelum dia dilantik pada 20 Oktober mendatang sebagai Presiden RI 2024-2029.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman saat merespons ihwal tokoh-tokoh yang hadir diundang ke kediaman Prabowo di Kertanegara dalam kurun waktu dua hari terakhir ini.
Diketahui, tokoh yang hadir itu digadang-gadang bakal menempati posisi menteri di era Prabowo yang jumlahnya 12 lebih banyak dibandingkan era Joko Widodo (Jokowi).
Namun beberapa di antaranya, Boyamin menilai masih ada calon menteri yang meski belum terbukti, berkaitan dengan kasus korupsi.
Baca juga: Boyamin Saiman Kecewa Kejaksaan Agung Tak Hadir di Sidang Korupsi Timah
Beberapa nama disebut secara gamblang oleh Boyamin seperti Menteri Energi dan SDM Bahlil Lahadalia, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
“Saya masih melihat hal-hal yang perlu dibenahi oleh Pak Prabowo. Untuk berpikir ulang (memilih calon menteri) ini, kan masih waktunya sampai tanggal 20,” ujar Boyamin di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/0/2024).
“Terhadap tiga sosok itu bisa saja diubah. Tapi ya terserah beliau,” sambungnya.
Boyamin kembali mengingatkan ihwal Bahlil yang disangkut-pautkan dengan penerbitan izin tambang pesanan eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
Kemudian, Airlangga berkaitan dengan kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah. Serta Dito yang tak lepas kaitannya dengan dugaan korupsi proyek pengadaan menara BTS 4G.
”Dan saya kira Indonesia tidak akan bubar kalau mereka, beliau ini tidak jadi menteri kan,” tuturnya.