Sederet Calon Menteri Prabowo yang Berasal dari Jawa Barat, Ada AHY hingga Meutya Hafid
Berikut sederet Calon Menteri Prabowo yang Berasal dari Jawa Barat, Ada AHY hingga Meutya Hafid
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 49 orang untuk menempati posisi menteri.
Mereka dipanggil Prabowo ke kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) siang hingga malam.
Di antara 49 orang itu, terdapat sejumlah sosok yang berasal dari Jawa Barat.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin; dan Ketua DPP Golkar, Meutya Hafid. Berikut profil ketiga orang tersebut.
AHY
Agus Harimurti Yudhoyono lahir di Bandung pada 10 Agustus 1978.
Ia merupakan anak pertama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kristina Herrawati (Ani Yudhoyono).
AHY tumbuh di tengah keluarga militer di mana ayahnya merupakan Jenderal TNI (HOR) (Purn), sedangkan kakeknya adalah Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.
Adapun AHY adalah lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang.
AHY juga diketahui memiliki sejumlah gelar akademik, yaitu Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura pada 2006 dan gelar Master in Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat pada 2010.
Kemudian, Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, Amerika Serikat.
Baca juga: Prabowo yang Memberikan Arahan kepada Calon Menteri di Hari Pertama, Gibran Mendengarkan
Belum lama ini, AHY resmi menyandang gelar doktor di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan predikat cum laude dari Universitas Airlangga (Unair).
Sementara itu, sebelum berkecimpung di dunia politik, AHY dulu berkarier di militer.
Ia menempuh studi di Akademi Militer (Akmil) dalam kurun waktu 1997-2000.
Setelah lulus dari Akmil, AHY mengikuti Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel pada 2001.
Ia kemudian bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Pada 2002, AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad, menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak.
Ia ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh yang penuh resiko.
Di Aceh, AHY terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus).
Saat berdinas di TNI AD, AHY pernah mengemban tugas operasi perdamaian PBB di Lebanon tahun 2006.
AHY juga aktif berkontribusi pada transformasi dan modernisasi dalam tubuh TNI.
Ia juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia.
Tahun 2015, AHY memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, di bawah Brigif 1/PIK, Kodam Jaya.
Karier Politik
AHY pertama kali terjun ke politik dengan mengikuti Pilkada Jakarta 2017 sebagai calon gubernur (cagub).
Semenjak itu, AHY pun aktif berpolitik di Partai Demokrat dan diberi tugas sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (KOGASMA) untuk pemenangan Pileg 2019.
Pada 15 Maret 2020, AHY didaulat oleh seluruh pemilik hak suara untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
Pada 2024 ia menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Budi Gunadi Sadikin
Budi Gunadi Sadikin lahir di Bogor pada 1964.
Ia memperoleh gelar sarjana di bidang Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1988.
Budi juga meraih gelar pendidikan ekonominya dari Washington University, Amerika Serikat.
Selain itu, dirinya juga mengantongi sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada 2004.
Sementara itu, dikutip dari laman kemkes.go.id, Budi Gunadi Sadikin memulai kariernya pada tahun 1988 sebagai Information Technology Officer di Kantor Pusat IBM Asia-Pasifik di Tokyo, Jepang.
Selanjutnya, Budi bergabung dengan PT Bank Bali Tbk. hingga tahun 1999.
Berikutnya, ia menjabat sebagai Director of Consumer and Commercial Banking untuk ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia.
Budi juga sempat bekerja di PT Bank Danamon Tbk. dan Adira Quantum Multi Finance.
Lalu, menjabat sebagai Direktur Micro dan Retail Banking Bank Mandiri pada tahun 2006.
Setelah merampungkan tugasnya di Bank Mandiri, Budi menjabat sebagai Senior Advisor Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2016-2017.
Selanjutnya, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) (Persero) sejak September 2017-November 2019.
Budi lantas menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN (2019-2020) dan pada tanggal 23 Desember 2020 dirinya dilantik sebagai Menteri Kesehatan.
Meutya Hafid
Meutya Viada Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978.
Ia merupakan anak dari pasangan Anwar Hafid dan Metty Hafid.
Dikutip dari laman golkarpedia.com, meski lahir di kota Bandung, tetapi Meutya dibesarkan di luar kota tersebut.
Sebelum terjun ke dunia politik, Meutya merupakan seorang jurnalis Metro TV.
Setelah itu, dirinya kemudian bergabung dengan Partai Golkar.
Adapun Meutya Hafid telah resmi dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara (Sumut) I.
Riwayat Pendidikan
- SDN 02 Menteng (1984-1990)
- SMPN 1 Cikini (1990-1993)
- SMA Crescent Girls School (1993-1996)
- S1 Manufacturing Engineering, The University of New South Wales Sidney (1996-2000)
- S2 Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2015-2018)
Pekerjaan
- Ketua Komisi I DPR (2019–2024)
- Anggota MPR/DPR RI (2014-2019)
- Anggota MPR/DPR RI (2009-2014)
- Jurnalis Metro TV (2001-2008)
(Tribunnews.com/Deni/Milani)