Wejangan Ma'ruf Amin Untuk Jajaran Setwapres: Selamat Berjuang Bersama Wapres Baru, Bantu Beliau
Maruf Amin memberikan pesan kepada jajaran atau pegawai staf sekretariat wakil presiden (Setwapres) untuk bisa bekerja lebih baik lagi.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI (Wapres) Maruf Amin memberikan pesan kepada jajaran atau pegawai staf sekretariat wakil presiden (Setwapres) untuk bisa bekerja lebih baik lagi di periode mendatang.
Dia memberikan pesan semangat kepada jajaran Setwapres untuk berkerja dengan Gibran Rakabuming Raka nantinya.
"Sekali lagi mohon maaf dan selamat berjuang bersama wakil presiden yang baru," kata Maruf Amin saat memberikan sambutan dalam acara perpisahan dengan Setwapres di Istana Wapres RI, Kamis (17/10/2024).
Lebih lanjut, Wapres juga meminta kepada jajaran Setwapres untuk bisa bekerja bersama dengan Gibran.
Dia berharap, seluruh staf Setwapres bisa membantu kerja Gibran Rakabuming sepenuh hati.
Baca juga: Maruf Amin Sebut Akan Pimpin Pesantren dan Emban Tugas Baru di PKB usai Lengser dari Wapres
"Bantu beliau dengan sepenuh hati. Jangan dikurangi. Bersama kami, bersama saya, dan bersama dengan yang baru itu harus punya semangat yang sama, kalau bisa lebih baik lagi," kata dia.
Konsep itu penting, agar pekerjaan nantinya bisa menghasilkan suatu hal yang memuaskan.
"Supaya hasilnya nanti lebih memuaskan," ucap dia.
Maruf Amin menegaskan kinerjanya selama lima tahun ini tidak perlu dipoles atau dibranding.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Serukan Negara-negara Asia Timur Akui Kemerdekaan Palestina
Maruf hanya menginginkan agar seluruh kinerjanya disampaikan apa adanya oleh siapa pun, tanpa harus dibuat baik.
Keinginan Maruf itu bukan tanpa alasan, ia mengatakan dengan cara memoles sesuatu menjadi lebih baik padahal nyatanya ada yang kurang baik, merupakan suatu kebohongan.
"Kalau dalam bahasa agama tidak perlu membuat kebohongan-kebohongan, iftara," kata Maruf Amin.
Ketua Majelis Syuro DPP PKB tersebut lantas menyinggung soal kezaliman yang dilakukan setiap manusia jika berbohong.
Dia menyatakan, tidak ada perbuatan yang lebih zalim kepada Allah selain membuat kebohongan.
"Mana yang lebih zalim kepada Allah daripada membuat kebohongan-kebohongan kepada Allah. Jadi artinya tidak ada yang lebi zalim daripada suatu yang membuat kebohongan di dalam kepada allah. Jadi tidak perlu," kata dia
Karena itu, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut meminta agar tidak ada siapapun yang membuat kebohongan tersebut.
Kata dia, kerjanya selama menjadi Wapres harus disampaikan sesuai dengan apa yang dikerjakan tanpa dilebihkan.
"Yang sebenarnya saya (kerjakan) cuma segini, terus dilebih-lebihkan itu jangan, itu namanya membuat kebohongan Itu jangan, personal branding atau apalah," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.