Profil Gus Miftah, Ulama yang Sempat Dipanggil Prabowo, tapi Tak Masuk Jajaran Kabinet Merah Putih
Berikut profil Gus Miftah, ulama yang sempat dipanggil Presiden Prabowo ke Kertanegara, tapi tak masuk jajaran menteri & wamen di Kabinet Merah Putih.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Sayangnya, Gus Miftah tidak menyelesaikan kuliahnya di UIN Sunan Kalijaga ini.
Namun Gus Miftah berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) pada 2023.
Saat kuliah, Gus Miftah diketahui aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Saat meraih gelar sarjana, Gus Miftah mendapat gelar summa cumlaude atau lulus dengan predikat kehormatan tertinggi.
Atas prestasinya itu, Gus Miftah pun mendapatkan Letter of Acceptance untuk melanjutkan kuliah S2 di Unissula.
Gus Miftah memiliki seorang istri yakni Ning Astuti, mereka menikah pada 2004 silam.
Kini, ia telah dikaruniai dua buah hati bernama Atqiya Maulana Habiburrohman dan Mufti Nabil Ulayya Mecca.
Baca juga: Gus Miftah Buka Suara Soal Video Viral Toyor Kepala Istri Saat Tonton Konser
Karier Ulama
Pria 42 tahun ini mengawali karier sebagai pendakwah pada awal 2000-an, tepatnya saat ia masih berusia 21 tahun.
Sebagai pendakwah, Gus Miftah kerap berdakwah ke kaum marjinal.
Nama Gus Miftah mulai dikenal ketika videonya saat memberikan pengajian di sebuah klub malam di Bali viral.
Awal karier dakwah Gus Miftah bermula ketika ia melaksanakan salat di musala sekitar Sarkem, area lokalisasi di Yogyakarta.
Baca juga: Saat Konser Silaturahmi Kebangsaan di Bojonegoro, Pantun Gus Miftah Buat Adik Mensesneg Jadi Sorotan
Di tempat itu, Gus Miftah menggelar pengajian rutin dan diikuti oleh pekerja di sekitar area lokalisasi.
Ia juga kerap mengadakan kajian di klub malam hingga salon plus-plus.
Aksi Gus Miftah berdakwah ke kaum marjinal mendapat dukungan Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan, Jawa Tengah.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Willem Jonata/Danang Triatmojo)