Profil Haikal Hassan, Aktivis 212 yang Ditunjuk Jadi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
Profil hingga kontroversi Haikal Hassan, aktivis 212 yang kini jabat Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Endra Kurniawan
Ia juga pernah bekerja sebagai konsultan sumber daya manusia di perusahaan pertambangan.
Hingga pada 1980, Haikal mulai memberikan ceramah di acara kajian.
Ia bahkan juga menjadi guru ngaji di daerah tempat tinggalnya.
Namanya kerap didengar setelah ia terlibat dalam Aksi 212 pada 2016 lalu.
Haikal berperan penting dalam aksi yang digelar sebagai protes atas aksi penistaan agama yang kala itu melibatkan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pada 2019, nama Haikal semakin dikenal setelah menjadi juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dukungannya kepada Prabowo tetap berlanjut, terlihat dari perannya sebagai pendukung pada Pilpres 2024.
Baca juga: Haikal Hassan Sempat Bilang Bakal Oposisi Sampai Mati, Ini Katanya Usai Dilantik Jadi Kepala BPJPH
Kontroversi Haikal Hassan
Haikal juga dikenal kerap mengkritik kebijakan pemerintah di berbagai forum dan media, hingga sempat terlibat sejumlah kontroversi.
Pada akhir 2020 lalu, Haikal sempat dilaporkan ke polisi setelah mengaku bermimpi bertemu Nabi Muhammad.
Kala itu, ia dilaporkan oleh Hussein Shihab dengan tuduhan ujaran kebencian dan penistaan agama.
Haikal juga menuai sorotan setelah sempat berjanji dengan nama Tuhan akan menjadi oposisi sampai mati.
"Sampai mati oposisi! Sampai mati, siapapun presidennya. Ana pernah bilang bahkan ke Pak Prabowo yang ana dukung, 'Pak, kalau Bapak jadi Presiden, detik itu juga Allah yang menyaksikan, langsung saya nyatakan saya oposisi terhadap Bapak'," kata Haikal kala itu.
Baca juga: Prabowo Lantik Kepala dan Wakil Kepala Badan, Ada Budiman Sudjatmiko dan Haikal Hasan
Namun, sikap Haikal berubah drastis setelah ia menjadi satu di antara tokoh yang dipanggil Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Selasa (15/10/2024) lalu.
Haikal mengaku menerima arahan dari Prabowo untuk membantu pemerintahan lima tahun ke depan.