Sosok Purnomo Yusgiantoro Ditunjuk Prabowo untuk Perkuat Sektor Energi
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden untuk Urusan Energi.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam upaya memperkuat sektor energi nasional, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjuk Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden untuk Urusan Energi.
Langkah ini menandakan keseriusan Kabinet Merah Putih dalam mengatasi tantangan energi yang semakin kompleks, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
Pengalaman panjang Purnomo di bidang energi dan pertahanan menjadi alasan kuat di balik pemilihannya.
Dengan latar belakang yang mencakup berbagai posisi kunci di bawah tiga presiden terdahulu, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia dipandang sebagai sosok yang mampu menggabungkan pemahaman teknis dengan strategi pertahanan nasional.
Lahir di Semarang pada 16 Juni 1951, Purnomo memiliki latar belakang akademis yang mumpuni, termasuk gelar doktor di bidang sumber daya mineral dari Colorado School of Mines, Amerika Serikat.
Kariernya di pemerintahan dimulai pada 2000, saat ia ditunjuk sebagai Menteri ESDM.
Selama hampir satu dekade memimpin sektor energi, ia sukses memperkuat posisi Indonesia dalam organisasi energi global.
Sebagai Sekretaris Jenderal OPEC pada 2004, ia memainkan peran penting dalam menegosiasikan kepentingan Indonesia di forum internasional tersebut.
Pada 2009, Purnomo beralih ke posisi strategis lainnya, yaitu Menteri Pertahanan.
Di bawah kepemimpinannya, Indonesia melihat modernisasi sektor pertahanan, termasuk peningkatan Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista) yang memperkuat kesiapan militer Indonesia di era yang semakin mengandalkan teknologi tinggi.
Ia juga menjadi tokoh kunci yang menghubungkan pertahanan nasional dengan pengelolaan sumber daya, dua aspek yang sering kali berjalan beriringan dalam menjaga kedaulatan negara.
Tantangan sektor energi Indonesia tidak pernah semudah sebelumnya.
Ketergantungan pada sumber energi fosil, kebutuhan akan diversifikasi energi baru dan terbarukan, serta dinamika geopolitik global menuntut pendekatan strategis yang matang.
Dalam konteks ini, pengalaman Purnomo diharapkan mampu memberikan perspektif baru bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Apalagi, dengan latar belakangnya yang memahami pentingnya keamanan energi dalam konteks pertahanan nasional, ia diharapkan mampu memberikan solusi yang menyeluruh.
Setelah pensiun dari jabatan publik, ia aktif di bidang akademis dan penelitian melalui Purnomo Yusgiantoro Center, sebuah lembaga yang berfokus pada penelitian kebijakan energi.
Lembaga ini bertujuan untuk menyediakan rekomendasi terkait keamanan energi nasional dan transisi menuju energi terbarukan di Indonesia.
Di era di mana transisi energi menjadi isu global, kepemimpinan yang kuat dan berpengalaman seperti Purnomo diharapkan mampu membawa Indonesia pada arah yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, pemanfaatan teknologi baru, serta diplomasi energi yang aktif menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini.
Baca juga: Profil Purnomo Yusgiantoro, Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi, 2 Kali Jabat Menteri
Riwayat pendidikan
- S-1 Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung
- S-2 Master of Science Bidang Teknik dari Colorado School of Mine
- S-2 Master of Arts Bidang Ekonomi dari University of Colorado
- S-3 PhD Bidang Ekonomi Mineral dari Colorado School of Mines.
Riwayat pekerjaan
- Ketua Kelompok Kerja II Bidang Pemasaran Dalam dan Luar Negeri, Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina/DKPP (1993-1998)
- Anggota Tim Ahli Panitia AdHoc I, Badan Pekerja MPR RI (1997-1998)
- Gubernur Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC (1996-1998)
- Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional/Lemhannas (1998 - 2000)
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2000-2009)
- Sekretaris Jenderal dan Presiden OPEC (2004)
- Menteri Pertahanan (2009-2014)
- Ketua ASEAN Meeting on Economic Ministers/AMEM on Energy, mendirikan Purnomo Yusgiantoro Center/PYC (2016)
- Pengajar bidang kepemimpinan di Lemhanas, Seskogab, Suspim Pertamina dan PLN, Sespanas, dan Kursus Atase Pertahanan Dephankam Guru Besar Ekonomi Unika Atma Jaya (2002) dan
- Institut Teknologi Bandung (2009)
Daftar Penghargaan
- Bintang Mahaputera Adipradana (2013)
- Bintang Dharma
- Bintang Yudha Dharma Utama (2010)
- Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2012)
- Bintang Jalasena Utama (2012)
- Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama
- Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia
- Medal For Strengthening Military Cooperation - Rusia (2011).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.