TRIBUNNEWS.COM - TNI dan Polri telah mengajukan nama-nama anggota terbaiknya untuk diseleksi menjadi ajudan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto.

Sebelumnya saat masih menjadi Menteri Pertahanan (Menhan), ajudan Prabowo adalah Mayor Teddy Indra Wijaya.

Namun kini Mayor Teddy telah dilantik oleh Prabowo menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) di Kabinet Merah Putih.

Selain itu, pangkat Teddy yang masih di tingkat Mayor tidak memenuhi syarat untuk bisa menjadi ajudan presiden.

Syarat untuk menjadi ajudan presiden adalah perwira menengah berpangkat Kolonel dari TNI AD, AL, atau AU.

Sementara untuk ajudan yang berasal dari Polri, minimal berpangkat Komisaris Besar Polisi atau Kombes Pol.

Untuk itu diperlukan ajudan yang baru untuk Presiden RI ke-8 ini.

Sejauh ini sudah ada empat kandidat ajudan yang akan diseleksi oleh Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres).

Di antaranya dari TNI yakni Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto dari TNI AD, Kolonel Pnb Anton Pallaguna dari TNI AU, dan Letkol (P) Romi Habe Putra dari TNI AL.

Kemudian dari Polri kandidatnya adalah Kombes Ahrie Sonta Nasution.

Baca juga: Kombes Ahrie Sonta Jadi Ajudan Presiden Prabowo Subianto, Kapolri: Masih Masa Orientasi

TNI AD Konfirmasi Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto Ikuti Seleksi Ajudan Presiden

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana juga telah mengonfirmasi bahwa Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto memang mengikuti seleksi sebagai calon ajudan presiden Prabowo Subianto.

Ia menjelaskan proses seleksi tersebut saat ini masih berlangsung dan TNI AD juga masih menunggu hasilnya dari Setmilpres.

"Jadi betul, yang bersangkutan ikut seleksi sebagai calon ajudan presiden," kata Wahyu kepada wartawan pada Selasa (22/10/2024).

Wahyu mengatakan, sementara ini dari TNI AD baru mengusulkan nama Wahyo untuk mengikuti seleksi tersebut.