Rudal Balistik Houthi Yaman Serang Kapal-kapal Berafiliasi Israel di Laut Merah dan Laut Arab
Houthi Yaman mengumumkan telah melakukan tiga operasi militer menyerang agresi Israel. Termasuk mengirimkan drone dan rudal balistik.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Houthi, Angkatan Bersenjata Yaman, yang berafiliasi dengan gerakan Ansarallah, mengumumkan telah melakukan tiga operasi militer melawan agresi Israel, Senin (29/10/2024).
Operasi militer tersebut sebagai bagian dari blokade laut yang sedang berlangsung terhadap Israel dan untuk mendukung rakyat dan perlawanan Palestina dan Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, juru bicara militer Ansarallah Brigadir Jenderal Yahya Saree menyebutkan detail operasi militer.
Operasi pertama bahwa dua pesawat tak berawak Houthi secara tepat menghantam kapal SC MONTREAL di selatan Laut Arab.
“Operasi kedua menghantam kapal MAERSK KOWLOON di Laut Arab dengan rudal jelajah, menimbulkan serangan langsung, berkat Allah,” tambah Saree.
Saree mengungkapkan bahwa operasi ketiga dilakukan oleh Angkatan Laut Yaman, dan Pasukan Rudal.
Dan targetnya adalah kapal MOTARO di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab.
Dia mengungkapkan bahwa kapal itu terkena beberapa rudal balistik yang menyebabkan serangan langsung dan tepat.
“Kapal-kapal ini menjadi sasaran karena melanggar larangan memasuki pelabuhan Palestina yang diduduki, yang diberlakukan oleh perusahaan mereka sendiri,” jelasnya.
Brigadir Jenderal Saree mengakui prestasi dan ketabahan perlawanan Lebanon dan Palestina.
Dirinya bersumpah bahwa blokade maritim akan berlanjut melawan Israel.
Baca juga: Pesawat Siluman B-2 AS Tembaki 9 Lokasi di Yaman, Houthi Berjanji Akan Balas Dendam
Juru bicara militer Yaman berjanji juga bahwa serangan drone dan rudal pada semua target Israel di wilayah Palestina yang diduduki akan terus berlanjut.
Saree bersumpah operasi militer Houthi tidak akan berhenti sampai agresi dihentikan, pengepungan di Gaza dicabut, dan agresi terhadap Lebanon dihentikan.
“Kesaraan ke Yaman dan kepada semua orang bebas di negara ini,” ujar Saree mengakhiri pernyataannya.
Sebelumnya, secara paralel, Dayfallah al-Shami, anggota Biro Politik Ansarallah Yaman, mengatakan kepada Al-Mayadeen sebelumnya bahwa semua warga Yaman siap menuju ke medan perang untuk melawan pendudukan Israel.
Pun jika mereka diizinkan untuk mencapai perbatasan Palestina yang diduduki.
Dia menekankan bahwa penghalang geografis adalah satu-satunya hal yang berdiri di jalan Yaman.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)