Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ICW Minta Penjelasan soal Kasus Impor Gula yang Jerat Tom Lembong, Kejagung: Kami Tak Mau Berpolemik

Dikritik ICW soal Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka, Kejagung: Kalau ini bukan korupsi, lalu apa?

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in ICW Minta Penjelasan soal Kasus Impor Gula yang Jerat Tom Lembong, Kejagung: Kami Tak Mau Berpolemik
Tribunnews.com/Danang
Mnatan Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong saat ditemui di DPTP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024). Terkini, Tom Lembong telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan 2015-2016. 

"Masyarakat jangan menjadi tendensius, seolah-olah ada politisasi. Di mana politisasinya? Ini murni penegakan hukum," tukas Harli. 

ICW Minta Penjelasan Kejagung

Sebelumnya, ICW meminta Kejagung untuk menjelaskan keterpenuhan unsur pasal dalam Undang-undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) yang menjerat Tom Lembong

Peneliti ICW, Diky Anandya berharap Kejagung segera menjelaskan pasal yang disangkakan agar publik berhenti menganggap kasus ini hanyalah politisasi. 

Menurut Diky, setidaknya ada dua hal yang harus dipahami untuk melihat korupsi kategori kerugian keuangan negara. 

Yakni, setiap perbuatan melawan hukum harus diikuti dengan niat jahat (mens rea) dan tidak semua kerugian negara dikategorikan sebagai kejahatan korupsi. 

"Ini penting disampaikan agar langkah aparat penegak hukum tidak distigma negatif atau dianggap politisasi hukum oleh masyarakat," ujar Diky, dikutip dari Kompas.com. 

Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengenakkan rompi tersangka dari Kejaksaan Agung (Kejagung) di Kantor Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Ia diduga melakukan tindak pidana korupsi impor gula di tahun 2015.
Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengenakkan rompi tersangka dari Kejaksaan Agung (Kejagung) di Kantor Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Ia diduga melakukan tindak pidana korupsi impor gula di tahun 2015. (Kompas.com/ Tatang Guritno)

Baca juga: Eks Penyidik KPK Dorong Tom Lembong Jadi Saksi Pelaku, Bongkar Dugaan Mafia di Kasus Impor Gula

Lebih lanjut, Diky juga mendesak ICW untuk membongkar aktor lain yang diduga terlibat dalam kasus impor gula ini. 

BERITA REKOMENDASI

Sebab menurutnya, kebijakan impor gula kristal mentah tidak hanya dilakukan di era Mendag Tom Lembong pada 2015-2016, melainkan berlanjut ke tahun-tahun selanjutnya. 

Tersangka Korupsi Tak Harus Terima Uang 

Sementara itu, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar menjelaskan bahwa seseorang bisa ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi meski tidak terbukti menerima aliran dana. 

“Penetapan tersangka dalam tindak pidana korupsi ini, sesuai Pasal 2 dan Pasal 3, tidak mensyaratkan seseorang harus menerima uang,” papar Qohar, Jumat. 

Menurut Qohar, seseorang memenuhi unsur tindak pidana korupsi jika melakukan perbuatan melawan hukum atau menyalahgunakan wewenangnya demi menguntungkan pihak lain. 

Qohar menegaskan, penyidikan kasus Tom Lembong ini baru permulaan sehingga prosesnya masih cukup panjang. 


Untuk saat ini, yang menjadi fokus Kejagung dalam penyidikan kasus impor gula adalah periode 2015-2016 ketika Tom Lembong menjabat sebagai Mendag.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Faryyanida Putwiliani) (Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas