Thomas Trikasih Lembong, A.B.
Sosok Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan jadi sorotan usai dirinya ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi kasus impor gula.
Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Sri Juliati
Dikutip dari Kompas, Tom Lembong kemudian pergi ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat setelah lulus SMA.
Tom Lembong lalu menyelesaikan pendidikan tingginya di Harvard University pada 1994 dengan gelar Bachelor of Arts (B.A.) di bidang arsitektur dan tata kota.
Akan tetapi, Tom Lembong justru berkecimpung di industri jasa keuangan.
Baca juga: Kejagung soal Penetapan Tersangka Tom Lembong: Perkaya Orang Lain dan Korporasi Juga Bisa Dipidana
Rekam Jejak
Dia bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura pada 1995. Kala itu, Tom Lembong memulai kariernya sebagai Sales and Trading Associate.
Thomas Lembong atau Tom Lembong lalu bekerja di Morgan Stanley Divisi Equitas di Singapura.
Dalam pekerjaan tersebut, pria kelahiran 1971 itu menjabat sebagai Senior Manager di Departemen Corporate Finance Makindo.
Setelah itu Tom Lembong menduduki posisi sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari 1999 sampai 2000.
Pada tahun 2000-2001, Thomas Trikasih Lembong menjabat sebagai Division Head dan Senior Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Indonesia (BPPN).
Thomas Trikasih Lembong kemudian bekerja dengan Principia Management Group dan pernah menjadi Managing Partner dan CEO di Quvat Management, yaitu sebuah pengelola dana ekuitas swasta yang dibangun pada tahun 2006 silam.
Namun, BPPN dibubarkan dengan Keppres yang dikeluarkan pada 27 Februari 2014 pada masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri.
Tom Lembong juga pernah menjadi penasihat ekonomi ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Posisi ini dipertahankan sampai Jokowi menjadi presiden 2014.
Lalu, Tom menjadi Menteri Perdagangan 2015-2016, sebelum digeser menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sampai 2019.
Dikutip dari TribunTimur, Tom Lembong diganti sebagai Menteri Perdagangan Kabinet Kerja pada Juli 2016, lalu diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal menggantikan Franky Sibarani.
Thomas Lembong hanya setahun menjabat menteri. Penggantinya yaitu Enggartiasto Lukita, politisi Partai Nasdem.